Menanggapi hal ini, dr Windi Yuliarini dari Puskesmas Pulau Moro, Kepulauan Riau mengaku tak pernah mendengar hal semacam itu.
"Nggak ada itu, saya belum pernah mendengar penyebab kentut bau, selain dari makanan yang dikonsumsi," ujarnya kepada detikHealth.
Senada dengan dr Windi, dr H Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, MMB, FINASIM, FACP, konsultan cerna dari RS Cipto Mangunkusumo menerangkan bahwa bau kentut hanyalah gas-gas sisa pembusukan makanan di saluran pencernaan.
"Udara yang tertelan dengan kentut itu nggak ada hubungannya, karena kalau bau ya berarti dari makanan. Begitu juga dengan di pesawat, karena udara atmosfer yang di luar tubuh itu jelas nggak berpengaruh dengan bau kentut yang pada dasarnya diproses di dalam tubuh," paparnya saat dihubungi secara terpisah.
Faktor selain makanan yang diakui dr Ari dapat mempengaruhi bau kentut seseorang adalah gangguan pencernaan seperti IBS (irritable bowel syndrome) dan sembelit. Pada dasarnya, penderita IBS mengalami penyumbatan saluran cerna yang berakibat pada perut kembung dan sesekali melepaskan kentut. Meski begitu, kentut yang dihasilkan pasien IBS tak selalu bau.
Berikut beberapa faktor yang diyakini dapat memicu kentut, seperti halnya dirangkum detikHealth dari berbagai sumber, Rabu (24/3/2014):
1. Makanan
|
Ilustrasi (Foto: Getty Images)
|
Makanan hasil fermentasi seperti susu berikut produk olahannya juga rentan memicu kentut. Sebab bila enzim yang bertugas memecah laktosa atau gula dalam susu tidak mencukupi, laktosa akan masuk ke usus halus dan dicerna oleh bakteri yang ada, dan diubah menjadi gas. Makanan yang dipanaskan ulang juga cenderung susah dicerna, sehingga gas yang diproduksi makin banyak.
2. Banyak minum di sela makan
|
Ilustrasi (Foto: Getty Images)
|
Rebeka menambahkan efek serupa akan terjadi bila seseorang makan dengan cepat atau sambil mengobrol. Rebeka menerangkan bahwa kedua kondisi ini memungkinkan seseorang menelan terlalu banyak udara dan menambah produksi gas dalam tubuh. Kendati begitu, dr Ari kurang sepakat dengan hal ini.
3. Minuman bersoda
|
Ilustrasi (Foto: Getty Images)
|
Sama halnya dengan minuman beralkohol, mengisap ganja juga diyakini dapat memicu kentut karena banyak udara yang masuk melalui kegiatan inhalasi.
4. Olahraga di luar ruangan
|
Ilustrasi (Foto: Getty Images)
|
"Sebenarnya bukan aktivitas berlebihannya, tetapi lokasi dimana ia olahraga. Ruang terbuka tentu memiliki banyak udara, sehingga orang yang banyak aktivitas di area ini akan banyak pula udaranya yang masuk ke dalam tubuhnya, sehingga jadi sering kentut," kata dr Ari.
5. Terlalu cemas
|
Ilustrasi (Foto: Getty Images)
|
6. Obat dan permen
|
Ilustrasi (Foto: Getty Images)
|
Penggemar permen atau hard candy dan permen karet juga sering kentut karena sejumlah merek permen mengandung sorbitol, yaitu semacam gula alami yang ada dalam buah-buahan. Jenis lainnya antara lain malitol dan xylitol. Kendati rendah kalori dan tidak menyebabkan kerusakan gigi, tapi senyawa aditif ini dapat menimbulkan gas dan perut kembung yang bisa memicu kentut.
7. Perubahan hormon
|
Ilustrasi (Foto: Getty Images)
|
"Belum jelas bagaimana hormon memengaruhi produksi gas tubuh, namun sebagian besar wanita akan merasakan perut terlalu banyak gas ketika terjadi perubahan hormon itu," jelas Rebekah.
Halaman 2 dari 8











































