Pakar mengatakan frekuensi dan bau yang terasa dari kentut tergantung dari apa yang Anda makan. Meski berupa proses kimiawi, masih ada beberapa mitos yang diyakini banyak orang seputar kentut.
DetikHealth pun merangkum beberapa mitos seputar kentut, antara lain mitos seputar hubungan antara bunyi kentut dengan baunya, serta beberapa makanan yang dipercaya membuat kentut lebih sering, seperti ditulis Rabu (25/3/2015).
1. Perut kembung bikin kentut lebih bau
|
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
|
"Prinsipnya kalau kita kembung, ada gas di dalam perut. Kalau gas tersebut keluar, ya pasti lega. Tapi nggak berarti jadi lebih bau, kalau suaranya jadi besar ya mungkin karena volume kentut yang keluar banyak," tuturnya.
2. Lama tak BAB bikin kentut lebih bau
|
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
|
"Betul, prinsipnya begini kalau kotoran tidak keluar, pembusukan berlanjut di rektum, baunya jadi semakin tidak sedap. Pada pasien-pasien kanker usus besar misalnya, kentutnya juga bau," tandasnya lagi.
3. Suara kentut dan baunya
|
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
|
"Jadi, kan kentut itu keluarnya dari pantat yang punya kulit dengan ketebalan berbeda setiap orang. Nah, ada yang kulitnya tebal jadi suaranya besar. Atau bisa karena volume kentut yang dikeluarkan besar jadi bisa menimbulkan suara yang besar pula," ungkapnya.
Hanya saja patut diingat, tak ada hubungan antara bunyi kentut dengan bau yang tercium. Seperti diketahui bahwa bau atau tidaknya kentut tergantung dari makanan yang dimakan.
"Nggak ada hubungannya. Kentut bau atau tidak itu kan disebabkan oleh makanan yang kita konsumsi," tutur dr Ari.
4. Kentut bayi baru lahir tidak berbau
|
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
|
"Kalau bayi kan memang cuma mengonsumsi ASI, paling ya MPASI. Kalau yang sudah kaya kita yang sudah dewasa makanannya lebih beragam, jadi baunya juga lebih beragam," tutur dr Ari.
Halaman 2 dari 5











































