dr Laksmi Duarsa, SpKK, dari D&I Skin Centre Bali mengatakan bahwa seringnya lecet yang sampai perih terjadi akibat adanya infeksi. Lecet bisa menjadi parah karena digaruk atau tergesek celana dalam, namun bukan berarti lecet itu sendiri terjadi karena celana dalam.
"Kalau belum ada lecet, celana yang terlalu ketat tidak terlalu berpengaruh untuk membuat lecet," kata dr Laksmi ketika dihubungi detikHealth dan ditulis pada Rabu (8/4/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Faktor utama yang memudahkan terjadi lecet di kulit seseorang adalah kelembaban. Terlebih pada wanita yang harus menggunakan pembalut, dr Laksmi mengatakan penting untuk terus mengontrol kelembaban area selangkangan agar tak mudah lecet.
"Sama seperti pemakaian pampers pada bayi, lembab awal mula terjadinya lecet. Lembab menyebabkan jamur bersarang di area selangkangan, hal lainnya bisa juga karena alergi pada bahan pembalut yang digunakan sehingga menyebabkan lecet," papar dr Laksmi.
Untuk mencegahnya disarankan agar seseorang rutin mengganti celana dalam atau pembalut. dr Laksmi mengatakan untuk pembalut sebaiknya diganti tiga kali dalam sehari.
"Tapi pembalut kan mahal ya, bisa juga tisu yang ditaruh di atas pembalut sehingga tisu bisa menyerap cairan lembab dalam area genital. Saat pipis, bisa segera diganti dengan tisu yang baru. Kan kalau tisu tidak mahal jika digunakan sesering mungkin," tutup dr Laksmi.
Baca juga: Orang-orang Seperti Ini Lebih Rentan Alami Cedera Selangkangan
(fds/vit)











































