Jakarta -
Cedera yang terjadi di daerah selangkangan dapat menyebabkan luka ringan maupun luka serius. Penanganan dan pengobatannya pun berbeda-beda tergantung dengan tingkat cederanya.
dr Arie Sutopo, SpKO, Ketua Bidang IPTEK KONI DKI Jakarta, mengatakan bahwa cedera selangkangan yang didiamkan akan membuat cedera makin parah. Karena itu pertolongan harus segera dilakukan agar cedera tak semakin parah dan menjadi permanen.
"Dampak jika cedera selangkangan tidak segera diobati akan terjadi nyeri hebat dan membutuhkan waktu yang lama untuk penyembuhan dan di masa yang akan datang akan kronis yaitu nyeri pada cedera akan hilang sesaat namun akan balik lagi dengan rasa sakit yang hebat," tutur dr Arie ketika dihubungi detikHealth, dan ditulis pada Rabu (8/4/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nah dirangkum detikHealth dari berbagai sumber, berikut beberapa pengobatan untuk cedera selangkangan sesuai dengan tingkat cederanya.
1. Memar dan bengkak
Foto: Ilustrasi (Thinkstock)
|
Untuk memar dan bengkak, dokter menyarankan pengobatan dilakukan dengan metode RICE. Yakni Res, Ices, Compress dan Elevation. Dengan catatan, cedera tidak menyebabkan otot putus atau pendarahan. "Penanganannya yaitu dengan cara RICE (Rest (jika terjadi memar sebaiknya hindari dan berhenti melakukan aktivitas-aktivitas yang bisa menyebabkan cedera menjadi lebih parah), Ices(beri rasa dingin dengan es maupun air dingin pada bagian tubuh yang cedera), Compress (mengompres bagian yang cedera dengan es selama beberapa waktu), Elevation (kaki diangkat setidaknya sedikit lebih tinggi)," tutur dr Michael Triangto, SpKO dari RS Mitra Kemayoran.
2. Cedera Ringan
Foto: Ilustrasi (Thinkstock)
|
Cedera ringan bisa diartikan sebagai memar namun sudah memutuskan otot. Otot selangkangan yang cedera bisa putus 1/2, 1/4 atau putus seluruhnya. Pada beberapa kasus, putusnya otot selangkangan juga bisa menyebabkan putusnya saluran kencing. dr Irfan Wahyudi, SpU dari RS Asri Jakarta mengatakan bahwa jika cedera selangkangan masih ringan, cukup diberikan anti radang. Kemudian utnuk mengurangi gejala nyeri bisa diberikan obat anti nyeri. "Kalau tidak bisa pipis, pada cedera ringan masih bisa menggunakan kateter," ungkapnya.
3. Cedera Sedang
Foto: Ilustrasi (Thinkstock)
|
Kemungkinan saluran kencing putus juga bisa terjadi pada kasus cedera sedang. Jika ini terjadi, dokter tidak menyarankan untuk memasang kateter. "Jika sudah cedera sedang, yaitu selangkangan putus sebagian, maka jangan dipasang kateter. penyembuhannya melalui operasi, kemudian bisa juga diberikan obat antinyeri untuk meringankan nyeri pasien," ungkap dr Irfan.
4. Cedera Berat
Foto: Ilustrasi (Thinkstock)
|
Saluran kencing dan otot yang sudah putus total tak bisa lagi ditangani hanya dengan operasi kecil. Menurut dr Irfan, operasi harus dilakukan terbuka untuk menyambung kembali saluran atau otot yang putus. "Jika sudah putus total, maka itu adalah cedera selangkangan berat. Harus dilakukan operasi terbuka," pungkasnya.
Untuk memar dan bengkak, dokter menyarankan pengobatan dilakukan dengan metode RICE. Yakni Res, Ices, Compress dan Elevation. Dengan catatan, cedera tidak menyebabkan otot putus atau pendarahan. "Penanganannya yaitu dengan cara RICE (Rest (jika terjadi memar sebaiknya hindari dan berhenti melakukan aktivitas-aktivitas yang bisa menyebabkan cedera menjadi lebih parah), Ices(beri rasa dingin dengan es maupun air dingin pada bagian tubuh yang cedera), Compress (mengompres bagian yang cedera dengan es selama beberapa waktu), Elevation (kaki diangkat setidaknya sedikit lebih tinggi)," tutur dr Michael Triangto, SpKO dari RS Mitra Kemayoran.Cedera ringan bisa diartikan sebagai memar namun sudah memutuskan otot. Otot selangkangan yang cedera bisa putus 1/2, 1/4 atau putus seluruhnya. Pada beberapa kasus, putusnya otot selangkangan juga bisa menyebabkan putusnya saluran kencing. dr Irfan Wahyudi, SpU dari RS Asri Jakarta mengatakan bahwa jika cedera selangkangan masih ringan, cukup diberikan anti radang. Kemudian utnuk mengurangi gejala nyeri bisa diberikan obat anti nyeri. "Kalau tidak bisa pipis, pada cedera ringan masih bisa menggunakan kateter," ungkapnya.Kemungkinan saluran kencing putus juga bisa terjadi pada kasus cedera sedang. Jika ini terjadi, dokter tidak menyarankan untuk memasang kateter. "Jika sudah cedera sedang, yaitu selangkangan putus sebagian, maka jangan dipasang kateter. penyembuhannya melalui operasi, kemudian bisa juga diberikan obat antinyeri untuk meringankan nyeri pasien," ungkap dr Irfan.Saluran kencing dan otot yang sudah putus total tak bisa lagi ditangani hanya dengan operasi kecil. Menurut dr Irfan, operasi harus dilakukan terbuka untuk menyambung kembali saluran atau otot yang putus. "Jika sudah putus total, maka itu adalah cedera selangkangan berat. Harus dilakukan operasi terbuka," pungkasnya.
(mrs/vit)