Perut Sakit Hingga Menular, Ini Hal Unik yang Bisa Terjadi Saat Tertawa

Tertawa dan Kesehatan

Perut Sakit Hingga Menular, Ini Hal Unik yang Bisa Terjadi Saat Tertawa

Radian Nyi Sukmasari, Andara Nila Kresna - detikHealth
Rabu, 13 Mei 2015 09:09 WIB
Perut Sakit Hingga Menular, Ini Hal Unik yang Bisa Terjadi Saat Tertawa
Jakarta - Melihat atau mendengarkan sesuatu yang konyol bisa saja membuat orang tertawa terbahak-bahak atau hanya ala kadarnya saja. Ketika sedang tertawa, sadarkah Anda jika ada hal-hal unik yang juga dirasakan oleh tubuh?

Apa saja? Berikut ini rangkumannya seperti ditulis detikHealth pada Rabu (13/5/2015).

1. Bisa menangis saat tertawa

Praktisi neurosains terapan Anne Gracia dari Smart Brain Energy menuturkan, pada beberapa kejadian, saat tertawa daerah wajah seseorang akan berubah merah bahkan merah keunguan. Terkadang area kelenjar air mata juga terstimulus sehingga bisa menyebabkan tertawa hingga menangis.

Sementara, dr Roslan Yusni Al Imam Hasan SpBS dari RS Bethasida menuturkan tertawa jika melampaui batas akan mengakibatkan terkencing-kencing dan bahkan menangis. Saraf pada sistem parasimpatik jika terangsang akan mengakibatkan tangisan dan rasa ingin kencing pada seseorang yg tertawa.

"Namun, tertawanya satu orang dengan orang lain tentunya berbeda, tak semua bisa menangis hingga terkencing-kencing," kata pria yang akrab disapa dr Ryu ini.

2. Perut sakit karena tertawa

"Rasa sakit di daerah perut juga bisa muncul akibat dari kontraksi otot di daerah perut dan diafragma saat paru-paru menyedot udara, reaksi ini sama halnya seperti berlari," kata Anne.

Dihubungi terpisah, Fasilitator Klub Tawa Ceria Sehat, Haryadi menuturkan perut terasa sakit bisa terjadi ketika seseorang tertawa terbahak-bahak. Hal ini dikarenakan otot perut ikut bergetar ketika tertawa sehingga organ di dalam perut terpijat dan akhirnya terasa sakit.

3. Ngompol gara-gara tertawa

Pada saat tertawa, otot abdominal akan berkontraksi dan mendorong cairan yang ada dalam kandung kemih turun ke bawah dan mendekati otot yang bertugas untuk menahan dan mengontrol urine, demikian dikatakan Anne.

"Saat tertawa menjadi tidak terkendali, dorongan terhadap urine sangat kuat dan memaksanya keluar melewati otot yg menahan kantung kencing. Pada wanita yang sudah melahirkan, otot penahan akan melemah sehingga kontrol urine saat tertawa menjadi sulit dan akibatnya bisa mengompol," papar Anne.

4. Pada beberapa orang, tertawa harus hati-hati

Haryadi menuturkan, hal-hal fatal misalnya kolaps bisa saja terjadi ketika seseorang tertawa berlebihan. Tetapi hal ini berlaku bagi mereka yang memang memiliki masalah dengan kesehatannya.

"Seperti kita di yoga tawa, itu perlu hati-hati dilakukan bagi orang yang punya sakit jantung, paru-paru, ayan, hernia, asma, dan ambeien. Misalkan punya sakit jantung, tertawa 1 menit itu kan sama dengan 20 menit olahraga ringan. Kalau tidak terkontrol, kinerja jantung makin cepat sehingga bisa menyebabkan efek samping kan. Makanya harus disesuaikan dengan kenyamanan dan kemampuan si orangnya ini," papar Haryadi.

5. Tertawa itu menular

"Tertawa merupakan salah satu bentuk komunikasi sosial yang terjadi secara involuntary, dalam otak kita seolah memiliki semacam detector yang akan terstimulus saat melihat orang lain tertawa," tutur Anne.

Selain itu, lanjut Anne, saat melihat orang lain tertawa, mata akan mengirim sinyal ke daerah oksipital yang akan membawa informasi tersebut ke area otak lainnya untuk menemukan pola dari kegiatan tersebut. Sehingga, ekspresi wajah akan menyalin ekspresi wajah orang yang tertawa, maka kita akan merespon tersenyum atau tertawa.

6. Terengah-engah

"Sistem pernapasan akan mengalami gangguan ketika seseorang sedang tertawa. Maka akan ada perubahan jumlah udara yang disedot paru-paru di mana otot daerah paru-paru akan bekerja ekstra untuk memenuhi suplai oksigen tubuh. Akibatnya orang yang tertawa akan terengah-engah dan tubuh akan bergerak secara tidak terkontrol," terang Anne.
Halaman 2 dari 7
Praktisi neurosains terapan Anne Gracia dari Smart Brain Energy menuturkan, pada beberapa kejadian, saat tertawa daerah wajah seseorang akan berubah merah bahkan merah keunguan. Terkadang area kelenjar air mata juga terstimulus sehingga bisa menyebabkan tertawa hingga menangis.

Sementara, dr Roslan Yusni Al Imam Hasan SpBS dari RS Bethasida menuturkan tertawa jika melampaui batas akan mengakibatkan terkencing-kencing dan bahkan menangis. Saraf pada sistem parasimpatik jika terangsang akan mengakibatkan tangisan dan rasa ingin kencing pada seseorang yg tertawa.

"Namun, tertawanya satu orang dengan orang lain tentunya berbeda, tak semua bisa menangis hingga terkencing-kencing," kata pria yang akrab disapa dr Ryu ini.

"Rasa sakit di daerah perut juga bisa muncul akibat dari kontraksi otot di daerah perut dan diafragma saat paru-paru menyedot udara, reaksi ini sama halnya seperti berlari," kata Anne.

Dihubungi terpisah, Fasilitator Klub Tawa Ceria Sehat, Haryadi menuturkan perut terasa sakit bisa terjadi ketika seseorang tertawa terbahak-bahak. Hal ini dikarenakan otot perut ikut bergetar ketika tertawa sehingga organ di dalam perut terpijat dan akhirnya terasa sakit.

Pada saat tertawa, otot abdominal akan berkontraksi dan mendorong cairan yang ada dalam kandung kemih turun ke bawah dan mendekati otot yang bertugas untuk menahan dan mengontrol urine, demikian dikatakan Anne.

"Saat tertawa menjadi tidak terkendali, dorongan terhadap urine sangat kuat dan memaksanya keluar melewati otot yg menahan kantung kencing. Pada wanita yang sudah melahirkan, otot penahan akan melemah sehingga kontrol urine saat tertawa menjadi sulit dan akibatnya bisa mengompol," papar Anne.

Haryadi menuturkan, hal-hal fatal misalnya kolaps bisa saja terjadi ketika seseorang tertawa berlebihan. Tetapi hal ini berlaku bagi mereka yang memang memiliki masalah dengan kesehatannya.

"Seperti kita di yoga tawa, itu perlu hati-hati dilakukan bagi orang yang punya sakit jantung, paru-paru, ayan, hernia, asma, dan ambeien. Misalkan punya sakit jantung, tertawa 1 menit itu kan sama dengan 20 menit olahraga ringan. Kalau tidak terkontrol, kinerja jantung makin cepat sehingga bisa menyebabkan efek samping kan. Makanya harus disesuaikan dengan kenyamanan dan kemampuan si orangnya ini," papar Haryadi.

"Tertawa merupakan salah satu bentuk komunikasi sosial yang terjadi secara involuntary, dalam otak kita seolah memiliki semacam detector yang akan terstimulus saat melihat orang lain tertawa," tutur Anne.

Selain itu, lanjut Anne, saat melihat orang lain tertawa, mata akan mengirim sinyal ke daerah oksipital yang akan membawa informasi tersebut ke area otak lainnya untuk menemukan pola dari kegiatan tersebut. Sehingga, ekspresi wajah akan menyalin ekspresi wajah orang yang tertawa, maka kita akan merespon tersenyum atau tertawa.

"Sistem pernapasan akan mengalami gangguan ketika seseorang sedang tertawa. Maka akan ada perubahan jumlah udara yang disedot paru-paru di mana otot daerah paru-paru akan bekerja ekstra untuk memenuhi suplai oksigen tubuh. Akibatnya orang yang tertawa akan terengah-engah dan tubuh akan bergerak secara tidak terkontrol," terang Anne.

(rdn/up)

Tertawa dan Kesehatan
12 Konten
Tertawa menjadi salah satu kegiatan yang cukup menyenangkan untuk dilakukan. Tidak hanya itu, tertawa juga dapat bermanfaat untuk kesehatan tubuh. Yuk simak manfaat tertawa bagi kesehatan
Berita Terkait