Kasus Mendadak Jago Bahasa Asing Saat Bangun dari Koma, Ini Penjelasan Ahli

Otak Kanan Vs Otak Kiri

Kasus Mendadak Jago Bahasa Asing Saat Bangun dari Koma, Ini Penjelasan Ahli

- detikHealth
Rabu, 20 Mei 2015 16:02 WIB
Kasus Mendadak Jago Bahasa Asing Saat Bangun dari Koma, Ini Penjelasan Ahli
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jakarta - Pada kasus orang yang mengalami koma, ada beberapa kejadian di mana ia terbangun dan kemudian jadi fasih berbahasa asing. Ahli mengatakan mungkin ada gangguan pada otak yang menyebabkan seseorang secara tak disengaja jadi berubah bahasanya.

Satu contoh kasus ini terjadi pada seorang pria muda Benjamin McMahon asal Australia. Di umurnya yang 20-an ia terlibat kecelakaan mobil hebat dan jatuh koma.

Ajaibnya setelah Benjamin yang akrab disapa Ben ini bangun, ia hanya bisa berbicara dan menulis dalam bahasa mandarin yang sempurna. Ia memang mengaku pernah mengikuti pelajarin bahasa mandarin namun tak sampai fasih.

Baca juga: Terbangun dari Koma, Pria Australia Ini Jadi Fasih Bahasa Mandarin

dr Roslan Yusni Al Imam Hasan, SpBS, yang akrab disapa dr Ryu mengomentari peristiwa ini dan membenarkan bahwa memang hal tersebut bisa terjadi. Otak ketika alami benturan mungkin saja jadi terganggu sehingga ingatannya kacau.

"Ya, hal ini bisa saja terjadi. Karena segala sesuatu yang masuk ke otak kita akan diserap namun tak semuanya di-recall (diingat -red) oleh otak," kata dr Ryu yang sehari-hari berpraktik di RS Bethsaida Serpong.

"Dalam kasus ini, input yang masuk ke dalam otak beberapa waktu lalu muncul karena recall otak lalu dengan tak sadarnya kita mengucapkan kata-kata di luar kebiasaan," lanjutnya ketika dihubungi detikHealth pada Rabu (20/5/2015).

Teori lainnya lagi dikatakan oleh ahli luar ada kondisi yang disebut Foreign Accent Syndrome. Dr Nick Miller, pengajar senior sains bahasa di Newcastle University mengatakan Foreign Accent Syndrome dapat terjadi jika pasien mengalami stroke atau cedera otak lainnya.

"Keseimbangan (kemampuan bicara) telah berubah dan suara-suara tertentu menjadi terdistorsi sehingga vokal dan konsonan bisa terdengar berbeda," kata Miller.

Baca juga: Bangun Koma Pasca Stroke, Wanita Tiongkok ini Jadi Mahir Bahasa Inggris



(Firdaus Anwar/Nurvita Indarini)

Berita Terkait