Agar Food Combining Terasa Manfaatnya, Perhatikan 5 Kebiasaan Ini Saat Makan

Food Combining Saat Puasa

Agar Food Combining Terasa Manfaatnya, Perhatikan 5 Kebiasaan Ini Saat Makan

Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth
Rabu, 08 Jul 2015 19:44 WIB
Agar Food Combining Terasa Manfaatnya, Perhatikan 5 Kebiasaan Ini Saat Makan
Foto: Thinkstock
Jakarta - Saat menerapkan food combining dan berpuasa di bulan Ramadan, selain menyiapkan menu diperlukan juga kebiasaan makan yang tepat agar manfaatnya maksimal.

Seperti dituliskan praktisi yoga sekaligus pelaku food combining, Erikar Lebang, dalam bukunya yang berjudul 'Food Combining di Bulan Ramadan', setiap waktu makan memiliki petunjuk pelaksanaan yang harus dipenuhi agar hasilnya maksimal. Berikut daftarnya, seperti ditulis detikHealth pada Rabu (8/7/2015):

Baca juga: Begini Contoh Menu Food Combining dalam Sehari Saat Bulan Ramadan

1. Sediakan waktu khusus

Foto: Thinkstock
Bulan Ramadan pada dasarnya membuat waktu makan menjadi terpotong pendek di beberapa waktu. Sahur bagi mereka yang memiliki semangat 'konsumsi sebanyak-banyaknya agar tak lapar' atau justru sebaliknya yang 'makan asal ada', sama-sama merugikan kesehatan.

"Untuk Ramadan, sediakan waktu khusus untuk sahur dan berbuka. Hormati kebutuhan tubuh dan hargai ciptaan Tuhan," pesan Erikar.

2. Makan sambil duduk

Foto: Thinkstock
Hindari makan sambil berdiri, berjalan atau bahkan menyetir kendaraan. Sebaiknya saat menyediakan waktu khusus untuk makan, maka sediakan juga posisi makan yang ideal, yaitu sembari duduk. Jika makan sambil melakukan hal lain, maka akan mengganggu kesiapan tubuh dalam mencerna makanan.

"Duduk dengan baik setidaknya membuat kita harus menyediakan waktu dan membantu menyiagakan seluruh alat cerna untuk masuk ke fase makan," lanjut pemilik akun Twitter @erikarlebang tersebut.

3. Kunyah makanan 30-70 kali

Foto: Thinkstock
Jangan terburu-buru saat mengunyah makanan, sebaiknya kunyahlah makanan sebanyak 30-70 kali. Mengapa demikian? Jika makanan tidak dilumat dengan baik, maka usus halus akan kesulitan dalam menyerap manfaat yang dibawa oleh bahan makanan.

Erikar menyebutkan bahwa mengunyah dengan baik tidak hanya menghancurkan bahan makanan agar mudah diproses dalam proses sistem cerna lanjutan, tapi juga memberikan kesempatan pada enzim pencernaan yang ada di air liur untuk tercampur dengan makanan secara baik.

"Jangan tertipu wujud makanan prosesan yang lembut dan lunak, seperti bubur misalnya. Tetaplah kunyah, pastikan tercampur air liur dan telan perlahan," pesan Erikar.

4. Jangan minum terus-menerus

Foto: Thinkstock
Sebagai akibat dari kebiasaan makan terburu-buru dan malas mengunyah, seringkali makanan terasa 'tersangkut' dan tak masuk ke saluran pencernaan. Nah, kebanyakan orang kemudian akan minum air putih guna 'mendorong' makanan tersebut.

Jika kebiasaan seperti ini dilakukan terus-menerus, maka lambung akan dipenuhi oleh air dan asam lambung sulit bekerja. Hal ini lantas akan semakin buruk jika kita mendorong makanan dengan jus buah, teh, susu atau kopi.

5. Tidak buru-buru tinggalkan tempat makan

Foto: Thinkstock
Setelah selesai makan, biasakan untuk duduk sejenak dan memberikan kesempatan bagi sistem pencernaan untuk bekerja. Jika terburu-buru berdiri setelah makan, bahkan langsung beraktivitas kembali, maka sudah dipastikan kerja sistem pencernaan akan sangat terganggu.

"Selesai bersantap, sebaiknya sabar, menunggu sesaat atau mungkin bercengkerama dengan teman. Ini pasti akan memberikan efek psikis dan fisik yang positif," terang Erikar.

Halaman 2 dari 6
Bulan Ramadan pada dasarnya membuat waktu makan menjadi terpotong pendek di beberapa waktu. Sahur bagi mereka yang memiliki semangat 'konsumsi sebanyak-banyaknya agar tak lapar' atau justru sebaliknya yang 'makan asal ada', sama-sama merugikan kesehatan.

"Untuk Ramadan, sediakan waktu khusus untuk sahur dan berbuka. Hormati kebutuhan tubuh dan hargai ciptaan Tuhan," pesan Erikar.

Hindari makan sambil berdiri, berjalan atau bahkan menyetir kendaraan. Sebaiknya saat menyediakan waktu khusus untuk makan, maka sediakan juga posisi makan yang ideal, yaitu sembari duduk. Jika makan sambil melakukan hal lain, maka akan mengganggu kesiapan tubuh dalam mencerna makanan.

"Duduk dengan baik setidaknya membuat kita harus menyediakan waktu dan membantu menyiagakan seluruh alat cerna untuk masuk ke fase makan," lanjut pemilik akun Twitter @erikarlebang tersebut.

Jangan terburu-buru saat mengunyah makanan, sebaiknya kunyahlah makanan sebanyak 30-70 kali. Mengapa demikian? Jika makanan tidak dilumat dengan baik, maka usus halus akan kesulitan dalam menyerap manfaat yang dibawa oleh bahan makanan.

Erikar menyebutkan bahwa mengunyah dengan baik tidak hanya menghancurkan bahan makanan agar mudah diproses dalam proses sistem cerna lanjutan, tapi juga memberikan kesempatan pada enzim pencernaan yang ada di air liur untuk tercampur dengan makanan secara baik.

"Jangan tertipu wujud makanan prosesan yang lembut dan lunak, seperti bubur misalnya. Tetaplah kunyah, pastikan tercampur air liur dan telan perlahan," pesan Erikar.

Sebagai akibat dari kebiasaan makan terburu-buru dan malas mengunyah, seringkali makanan terasa 'tersangkut' dan tak masuk ke saluran pencernaan. Nah, kebanyakan orang kemudian akan minum air putih guna 'mendorong' makanan tersebut.

Jika kebiasaan seperti ini dilakukan terus-menerus, maka lambung akan dipenuhi oleh air dan asam lambung sulit bekerja. Hal ini lantas akan semakin buruk jika kita mendorong makanan dengan jus buah, teh, susu atau kopi.

Setelah selesai makan, biasakan untuk duduk sejenak dan memberikan kesempatan bagi sistem pencernaan untuk bekerja. Jika terburu-buru berdiri setelah makan, bahkan langsung beraktivitas kembali, maka sudah dipastikan kerja sistem pencernaan akan sangat terganggu.

"Selesai bersantap, sebaiknya sabar, menunggu sesaat atau mungkin bercengkerama dengan teman. Ini pasti akan memberikan efek psikis dan fisik yang positif," terang Erikar.

(ajg/up)

Food Combining Saat Puasa
9 Konten
Saat menerapkan food combining dan berpuasa di bulan Ramadan, selain menyiapkan menu diperlukan juga kebiasaan makan yang tepat agar manfaatnya maksimal.
Berita Terkait