'Dancer Hand', Teknik Menyusui Bayi dengan Rahang Lemah

Tantangan 'Spesial' Ibu Menyusui

'Dancer Hand', Teknik Menyusui Bayi dengan Rahang Lemah

Sapta Agung Pratama - detikHealth
Rabu, 05 Agu 2015 18:01 WIB
Dancer Hand, Teknik Menyusui Bayi dengan Rahang Lemah
Foto: Facebook Nanda
Jakarta - Wynanda Bagiyo Saputri (31) harus belajar banyak demi bisa menyusui putrinya. Sebab teknik menyusui biasa tidak bisa dilakukan karena putrinya lahir dengan kondisi rahang Pierre Robin Sequence (PRS). Kelainan langka ini antara lain ditandai dengan ukuran dagu terlalu kecil (micrognathia).

Teknik menyusui anak dengan rahang yang lemah ini dikenal sebagai dancer hand. Seperti apa? Di posisi ini, satu tangan menyangga payudara dan satu tangan lagi menahan dagu bayi dengan jari kelingking atau dengan jari manis. Dengan demikian posisinya berbentuk huruf C.

"Posisi dancer hand ini biasanya digunakan untuk anak yang rahangnya lemah. Jadi tangan ibu yang diletakkan di bawah dagu bayi itu fungsinya sebagai penyangga supaya bayi bisa lebih baik menerima ASI dari ibu," papar perempuan yang akrab disapa Nanda ini dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (5/8/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Kisah Ika Berikan ASI Bayinya yang Down Syndrome dan Jantung Bocor

Bagaimana hasilnya? Setelah menerapkan posisi ini, Nanda mengaku jumlah ASI yang diterima bayinya jadi lumayan banyak. Padahal biasanya dengan ASI yang telah diperah terlebih dahulu, tidak terlalu banyak ASI yang diterima si kecil. Teknik ini cukup berhasil diterapkan setelah usia anak mencapai 11 bulan.

"Sebelumnya, sejak usia 5 bulan sampai 11 bulan, saya latihan dulu. Saya latih dulu anaknya dengan posisi menyusu dancer hand ini karena saya sendiri tidak berani mengambil risiko tertutup jalan napasnya," tutur Nanda.

Setelah anaknya berusia lebih dari 11 bulan, dokter mengatakan ada perkembangan yang baik pada putri Nanda yang diberi nama Kirana itu. Rahang Kirana juga berkembang lebih baik dan cukup bagus.

Saat itu Nanda baru sadar, anaknya mengalami perkembangan lebih cepat setelah menyusu langsung. "Ternyata menyusui langsung itu bukan hanya bagus secara nutrisi yang diterima anak, tapi juga bagus untuk pertumbuhan fisik si anak. Dalam kasus anak saya ya pertumbuhan rahang dan sekitarnya," jelasnya.

Sejak rajin menyusu langsung, oral motor atau pergerakan motorik mulut si anak menjadi semakin baik. Padahal awalnya tidak normal. Selain itu, dulu jika ada makanan sedikit padat yang diberikan akan membuat anak melepeh makanannya. Namun sejak mulai terlatih menyusu dengan posisi dancer hand, anak mau menerima beberapa bahan makanan yang sudah sedikit padat atau utuh.

"Setelah dia mulai sering menyusu, ada beberapa perkembangan yang saya lihat. Misalnya bentuk rahangnya jadi lebih bagus karena si anak mulai menggerakan rahangnya secara lebih baik. Posisi lidahnya juga sudah semakin baik dari semula. Kemudian daya hisapnya sudah mulai lebih kuat jika dibandingkan dari masa-masa awal disusui langsung," papar Nanda.

Bunda, Anda juga bisa share pengalaman menyusui dan foto-foto ruangan laktasi kantor Anda melalui media sosial detikHealth dengan hashtag #AyofasilitASI. Bisa di Facebook: https://www.facebook.com/detikHealth atau di Twitter: @detikHealth atau melalui Instagram: detikhealth. Ssst, ada suvenir menarik bagi yang beruntung lho! (vit/ajg)
Tantangan Spesial Ibu Menyusui
11 Konten
Kondisi fisik perempuan berbeda-beda. Tidak mengherankan juga jika mereka memiliki bentuk tubuh dan bahkan bentuk puting payudara yang berbeda.

Berita Terkait