Kolesterol yang ada di dalam tubuh tidak hanya dihasilkan sendiri oleh tubuh tetapi juga dipasok oleh makanan yang diasup. Karena itu untuk mereka yang memiliki kolesterol tinggi, tentu diet merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk diperhatikan.
"Namun jangan salah, bukan sekadar mengurangi makanan yang tinggi kolesterol namun juga makanan tinggi lemak jenuh dan lemak trans," pesan dr Iwan Surjadi Handoko dari Kalbe Nutritionals dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Jumat (25/9/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Gorengan
|
Foto: thinkstock
|
Sepotong gorengan saja bisa menambah kadar low density lipoprotein (LDL) karena mengandung lemak trans dan lemak jenuh. Padahal LDL atau kolesterol jahat ini mudah menempel di dinding pembuluh darah sehingga bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskuler dan stroke.
Menurut dr Iwan, asupan lemak jenuh dianjurkan tidak lebih dari 7 persen dari total asupan kalori per hari. Sedangkan untuk lemak trans dianjurkan tidak dikonsumsi sama sekali.
"Lemak trans yang secara alami ada dalam jumlah kecil pada beberapa jenis makanan tentu saja masih boleh disantap," ucap dr Iwan.
2. Kuning Telur
|
Foto: dok.thinkstock
|
"Padahal lemak jenuh yang berperan lebih besar dalam menaikan kadar kolesterol darah. Selain itu telur juga mempunyai banyak manfaat kesehatan lain. Karena itu, saat ini konsumsi telur 1 butir per hari cukup sering dianjurkan," tutur dr Iwan.
3. Telur Puyuh
|
Foto: Susanne Nilsson/Flickr
|
Apalagi kadar lemak tidak jenuhnya lebih tinggi daripada kadar lemak jenuhnya. Nah, lemak tidak jenuh yang cukup tinggi ini tentu membawa manfaat kesehatan.
"Kalau kita hanya sekali-sekali saja makan makanan dengan kolesterol tinggi, misalnya sate telur puyuh, jangan khawatir. Hal itu tidak akan menimbulkan dampak berarti pada peningkatan kadar kolesterol darah," kata dr Iwan.
4. Cumi-cumi
|
Foto: ANTARA FOTO/Oky Lukmansya
|
Untuk cumi-cumi, tiap 10 gram terkandung sekitar 1.170 mg kolesterol. Namun tidak ada batasan pasti berapa banyak cumi-cumi atau telur yang diperbolehkan untuk disantap setiap hari. dr Iwan mengingatkan yang harus diingat sekali lagi adalah jumlah asupan lemak jenuh dan kolesterol yang dimakan dalam sehari.
"Bisa saja kita makan sebutir telur ayam di pagi hari, lalu kita makan siang dengan steak daging sapi lalu malam kita makan cumi. Kombinasi ini tentu berbeda hasilnya bila dibanding dengan hanya makan satu telur sebagai lauk sedangkan lauk lainnya rendah lemak," papar dr Iwan.
5. Otak Sapi
|
Foto: Lalu Rahadian
|
"Supaya tidak pusing menghafalkan jumlah yang boleh disantap, yang paling mudah adalah usahakan untuk selalu mengurangi asupan makanan hewani yang tinggi lemak jenuh dan tingkatkan asupan makanan dari sumber yang tinggi lemak tidak jenuh, misalnya ikan," saran dr Iwan.
Halaman 2 dari 6











































