Deteksi Dini Disleksia Bisa Dilihat dari Kemampuan Bicara Anak

Bukan Bodoh, Tapi Disleksia

Deteksi Dini Disleksia Bisa Dilihat dari Kemampuan Bicara Anak

Firdaus Anwar - detikHealth
Rabu, 28 Okt 2015 10:07 WIB
Deteksi Dini Disleksia Bisa Dilihat dari Kemampuan Bicara Anak
Foto: thinkstock
Jakarta - Disleksia merupakan gangguan pada kemampuan bahasa anak, dalam artian anak memiliki tingkat intelegensia yang normal namun mengalami kesulitan berbicara, menulis dan membaca. Bagaimana cara mengenalinya ya?

dr Kristiantini Dewi, SpA, Ketua Asosiasi Disleksia Indoensia (ADI) mengatakan gejala disleksia anak bisa dilihat sejak usia 5 hingga 7 tahun. Cara termudah untuk mendeteksinya adalah dengan melihat kemampuan lisan si anak.

"Misal anaknya paham pintar ngerti, bergaul oke, bermain biasa, tapi kalau ngomong kata-katanya sedikit," tutur dr Kristiantini, dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis Rabu (28/10/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: ADI: 4 di Antara 40 Anak Dalam Kelas Bisa Alami Disleksia 

Ciri lain yang mudah dilihat adalah artikulasi kata anak yang tidak jelas. Anak akan sulit menyebut dan menulis kata-kata yang panjang karena tidak bisa menangkap. Hal ini ditegaskan dr Kristiantini berbeda dengan cadel yang hanya kesulitan mengucapkan huruf 'R'.

Selain artikulasi, penggunaan atau terminologi kata-kata yang digunakan anak disleksia juga tidak tepat. Namun sekali ditegaskan hal ini terjadi bukan karena anak bodoh atau malas belajar, namun karena memang ada gangguan di otak sebelah kiri yang memproses bahasa.

"Kalau ditanya 'ambilin tisu dong ada yang basah nih' dia bisa ngambil tisu. Tapi kalau dibilang 'ini apa Dek' sambil nunjuk tisu dia mungkin akan bilang 'basah'," urainya.

"Ada juga yang bicaranya bagus, kata-katanya bagus, tetapi terminologinya tak tepat. Misalnya anak ngomong 'Ibu guru yang ngajar aku itu panjang loh,' sementara mungkin maksud anak ini gurunya tinggi," terang dr Kristiantini lagi.

Orang tua mungkin menganggap hal ini lucu karena anak masih belum usia sekolah. Namun jika dibiarkan dan tidak ditangani, masalah bisa menumpuk dan akhirnya berbalik merugikan anak dan orang tua di masa depan. Maka dari itu dr Kristiantini meminta orang tua untuk lebih peka dan sadar seputar disleksia.

"Kalau menginjak usia sekolah dasar dituntut kemandirian bahasa tulisan, lalu meningkat menyusun kata, terus kalimat. Bikin karangan nanti kelas 5 menulis berita panjang. Itu artinya apa? Makin hari makin kompleks nanti dia akan kesulitan," pungkasnya.

Baca juga: Kenali Disleksia, Kelainan yang Membuat Anak Lambat Belajar  (mrs/up)
Bukan Bodoh, Tapi Disleksia
11 Konten
Disleksia kerap terabaikan. Gangguan tumbuh kembang ini kadang membuat anak tampak 'bodoh' karena susah mengeja.

Berita Terkait