Dawwi (15), seorang anak dari Bandung merupakan anak yang memiliki disleksia. Dia memiliki kesulitan dalam membaca, menulis, bahkan memahami sebuah rangkaian kalimat yang membentuk cerita. Tetapi hingga kini duduk di bangku SMP Dawwi bisa melewati semua dengan lancar, dan semua itu berkat dirinya mendapat intervensi sejak dini.
"Dawwi mulai mengalami kesulitan saat awal-awal masuk sekolah dasar," ungkap Erlyza Sasa, orang tua dari Dawwi saat diwawancarai detikHealth dan ditulis pada Senin (26/10/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: 5 Tokoh Genius Terkenal Dunia yang Punya Disleksia
Diakui ibu yang berdomisili di Bandung ini, bahwa memang anak dengan disleksia tidak akan memiliki kemampuan setara dengan anak-anak lainnya. Maka dari itu, dibutuhkan intervensi dari pihak lain seperti dokter dan guru untuk membimbing anak-anak disleksia agar dapat berkembang dalam bidang akademiknya.
"Intervensi penting karena disleksia itu seumur hidup. Harus selalu dibimbing dalam proses belajarnya. Karena anak disleksia itu sebenarnya tidak bodoh. Waktu Dawwi ujian nasional, dia kesulitan untuk menghitami lingkar soal. Tapi dia tau jawabannya, dan harus ada yang membimbing agar Dawwi melingkari di jawaban yang benar," kisah Erlyza ketika ditanya soal pentingnya bimbingan bagi anak disleksia.
Erlyza mengisahkan bahwa jika tidak ada intervensi pada anak-anak disleksia, orangtua sama saja menerima apa adanya tanpa adanya usaha untuk membuat sang anak jadi lebih baik lagi. Meskipun dalam bidang akademik kurang, anak disleksia bisa difokuskan untuk mengembangkan diri dalam bidang non-akademik.
"Dawwi sekang sedang menekuni art. Dia lagi senang-senangnya menggambar. Katanya memang anak-anak disleksia itu justru kebanyakan kreatif," tutup Erlyza.
(fds/up)











































