Psikolog Ratih Ibrahim menyebut semua tergantung kondisi masing-masing orang. Karena beberapa orang memang menjadikan seks dengan pasangan sebagai solusi dari masalah yang dihadapi.
"Ada orang yang adrenalin tinggi, di mana berhubungan seks untuk menghilangkan stres. Atau setelah berantem mereka malah berhubungan seks," kata Ratih dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Rabu (11/11/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan pada orang lainnya, stres dan kecemasan merupakan masalah psikologis yang bisa memengaruhi suasana hati untuk bercinta. Selain itu stres dapat menurunkan hormon seks sehingga memengaruhi penurunan gairah bercinta. Alasannya, ketika seseorang sedang stres maka tubuh 'sibuk' melepaskan hormon stres seperti kortisol dan tidak menghasilkan banyak hormon seks, seperti testosteron pada pria.
Karena itu jika pasangan suami istri sudah mulai resah akibat libido yang turun ataupun rendah, ada baiknya dicari tahu dengan baik apa penyebabnya. Jika penyebabnya adalah sakit fisik, maka harus disembuhkan dulu sakitnya agar bisa meningkatkan libido.
"Kalau Anda mengalami gangguan kondisi jiwa, maka harus nunggu badan jadi oke. Karena seks bukan sekadar vagina masuk ke dalam penis saja tetapi lebih ke membangun relasi dengan pasangan Anda. Selain itu juga membangun emosi, persepsi dan ekspektasi," kata Ratih.
Baca juga: Pasangan Ogah-ogahan Diajak Bercinta? Mungkin Dia Lelah
(vit/up)











































