Kepada detikHealth, pakar kesehatan gigi anak dari Universitas Indonesia, Prof drg Heriandi Sutadi, SpKGA(K), PhD., menerangkan helm pada sikat gigi memang dapat berfungsi untuk mencegah sikat menjadi tempat bersarangnya bakteri.
Pendapat senada juga dikemukakan Prof Dr drg Melanie S Djamil, MBiomed. Menurut Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti itu, helm pada sikat gigi sangat berguna untuk melindungi sikat dari lingkungan di sekitarnya, semisal jika rumahnya dekat dengan pembuangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, ia mengingatkan bahwa di dalam rongga mulut manusia sendiri juga sudah ada bakteri, salah satunya dari kegiatan menyikat gigi yang kurang bersih. "Jadi walaupun sudah dibersihkan tapi tetap bisa bersarang dan berkembang biak," imbuhnya, seperti ditulis Rabu (25/11/2015).
Baca juga: Begini Lho Cara Memilih Sikat Gigi yang Tepat
Untuk itu, kunci menjaga pertumbuhan bakteri di permukaan sikat adalah pada penyimpanannya. drg Irayani Queency Putri dari Hendra Hidayat Dental Clinic mengatakan, selain diganti secara berkala, sikat gigi juga tidak bisa disimpan atau diletakkan di sembarang tempat.
"Jauhkan dari toilet, jangan diletakkan di atas atau menempel di dekatnya. Simpan di tempat yang tinggi atau bisa digantung," ujarnya.
Kemudian, saat helm akan dipasang, pastikan bulu-bulu sikatnya berada dalam keadaan kering. Begitu juga dengan helmnya. drg Melanie mengatakan dengan begini, meskipun masih ada bakteri yang tersisa, paling hanya satu-dua saja, dan ini tidak akan sampai membahayakan kesehatan gigi atau mulut.
"Kalau wastafelnya di depan kamar mandi nggak apa. Sebaiknya taruh di tempat sikat gigi yang digantung, dan tempatnya juga harus setiap hari dibersihkan," jelasnya detail.
Baca juga: Lebih Dari Jangka Waktu Ini, Sikat Gigi Harusnya Sudah Dibuang
Di sisi lain Prof Heriandi mengatakan, menyimpan sikat gigi sebenarnya bisa dimana saja, yang terpenting saat dipakai sikat gigi dalam keadaan bersih. "Setelah pemakaian harus dicuci kemudian dikeringkan," tuturnya dalam kesempatan terpisah.
Ia juga mengingatkan satu sikat gigi hanya boleh digunakan oleh satu orang saja. Alasannya, sikat gigi yang dipakai berjamaah akan menimbulkan risiko penularan penyakit. (lll/up)











































