Padahal diabaikan sedikit saja, seseorang bisa saja jatuh sakit. "Kalau kurang tidur, siangnya jadi lebih sakit kepala, emosian atau suka marah-marah," jelas dr Rimawati Tedjasukmana, SpS, RPSGT dari RS Medistra Jakarta kepada detikHealth dan ditulis pada Rabu (13/1/2016).
Dijelaskan dr Andreas Prasadja, RPSGT, kurang tidur memang akan menyebabkan daya tahan tubuh menurun, sehingga seseorang menjadi mudah terkapar. "Contohnya orang suka ngeluh migrain atau gampang sakit lainnya, itu bisa karena kurang tidur," ungkapnya saat dihubungi secara terpisah.
Lagipula, apapun masalah tidurnya, entah itu ngorok, ngantukan, maupun insomnia sama-sama akan berpengaruh terhadap performa orang yang bersangkutan. Mulai dari mengganggu produktivitas dan kreativitas, hingga mengurangi ketelitian, konsentrasi, maupun semangat mereka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Tak Cuma Bikin Pusing, Terlalu Banyak Tidur Juga Timbulkan 4 Risiko Ini
Namun yang paling ditakutkan adalah ketika kurang tidur dibiarkan hingga berlarut-larut. Baik dr Rima maupun dr Ade sepakat ada sejumlah penyakit kronis yang memiliki keterkaitan langsung dengan kebiasaan ini, antara lain diabetes, penyakit jantung, dan stroke.
Sebuah penelitian mengatakan orang yang tidur kurang dari lima jam sehari dihantui risiko penyakit kardiovaskular hingga dua kali lipat lebih tinggi dibanding mereka yang tidak mengalaminya. Di sisi lain, gangguan kesehatan juga mengintai mereka yang jam tidurnya berlebihan.
dr Ade mengingatkan, idealnya orang dewasa berusia di atas 30 tahun memiliki waktu tidur 7-8 jam, sedangkan bagi remaja dan juga dewasa muda, waktu tidurnya sekitar 8,5-9,25 jam. Lalu untuk orang lanjut usia waktu tidurnya 5-6 jam setiap malam.
Toh dr Rima mengatakan adanya jam biologis seharusnya dapat membantu seseorang memahami 'keinginan' tubuhnya. Semisal bila tubuh ingin beristirahat, maka ia akan memberikan sinyal mengantuk. Sayangnya karena adanya berbagai faktor seperti tuntutan pekerjaan atau tugas, banyak orang yang mengabaikan 'panggilan alam' ini.
"Padahal tidur itu penting untuk revitalisasi, untuk pembentukan sel dalam tubuh. Tubuh itu nggak bisa diforsir untuk selalu terjaga atau selalu bekerja," tutup dr Rima.
Lantas bagaimana caranya mendapatkan tidur yang berkualitas? Ulasan khas detikHealth kali ini akan membahas beragam aspek yang berkaitan dengan tidur berkualitas, mulai dari pengaturan suhu, posisi tidur, hingga berat badan. Simak terus ya.
Baca juga: Pentingnya Istirahat, Idealnya Tiap Kantor Punya Napping Room (lll/rdn)











































