Salah satu prestasi Surya adalah lolos pertukaran pelajar ke Amerika Serikat. Ya, saat ini ia merupakan delegasi dari Indonesia yang berangkat ke Amerika Serikat untuk mempelajari situasi komunitas tuli dan disabilitas di Negara Paman Sam itu.
Baca juga: Ini Eka, Penyandang Tunanetra yang Serba Bisa
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Surya, program yang didukung oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat untuk Indonesia dan Lembaga Dr Mason Global ini memberikan pengalaman serta ilmu yang tak ternilai untuknya. Selain itu, Surya juga mendapatkan jaringan dan berkesempatan mempelajari budaya kerja keras yang patut ditiru.
"Rencana saya setelah mengikuti program ini adalah mempersiapkan perkemahan nasional tuli serta mengupayakan untuk mengadakan kegiatan atau program untuk memberdayakan komunitas tuli di tingkat lokal," tutur putra dari aktor Ray Sahetapy dan Dewi Yull ini.
Selain mengikuti pertukaran pelajar, mahasiswa jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di Universitas Sampoerna - Lone Star College Jakarta ini juga pernah mengikuti program magang di Kantor Gubenur DKI Jakarta. Walaupun sempat kesulitan, Surya mampu menyelesaikan program magang tersebut.
Baca juga: Bisakah Orang dengan Gangguan Pendengaran dan Ketulian Disembuhkan?
"Awalnya saya mengalami kesulitan karena mengajukan diri di bagian pendidikan tetapi masuk tim anggaran. Namun, berkat akses juru bahasa isyarat serta kerja sama tim magang membuat saya menikmati sebagai staf magang. Berkat itu juga, saya bersyukur dan termotivasi untuk bekerja di bagian pemerintahan, terutama kebijakan umum, di kemudian hari," cerita Surya.
Meskipun saat ini Surya memiliki berbagai macam pengalaman, ia juga pernah mengalami kurang percaya diri karena tidak mampu memahami lawan bicara bahkan sering mengalami miskomunikasi. Namun surya mampu mengatasinya dengan belajar untuk terbiasa menghadapi cara komunikasi orang lain seperti dengan menggunakan gestur.
"Kesulitan dalam komunikasi baik orang dengar bahkan orang tuli adalah hal yang sering saya dapatkan adalah miskomunikasi. Tetapi masih banyak cara untuk mengatasinya seperti mengetik lewat HP, tulisan, ejaan bahasa isyarat, minta penutur bicara terutama gerakan bibir harus jelas," tutup Surya. (vit/vit)











































