Virus hepatitis A sendiri biasanya menyebar lewat makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi atau tercemar. dr Duddy Mulyawan Djajadisastra, SpPD-FINASIM dari RS Bethsaida menjelaskan sebenarnya virus ini mengontaminasi makanan dari mulut dan dubur.
"Contohnya kita cebok tapi nggak cuci tangan langsung makan, sehingga virus terkontaminasi oleh makanan, dan makanan ini kita makan," terangnya kepada detikHealth.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namun bisa timbul gejala seperti mual atau muntah. Bahkan bila sudah mengalami peradangan, ini belum tentu juga muncul," katanya dalam kesempatan terpisah.
Hepatitis A, lanjut dr Rino, bisa juga membuat pasien mengalami demam dan nyeri pada ototnya di dua minggu pertama.
Baca juga: Banyak Kantin Tidak Bersih, BBPOM DKI Ingatkan Potensi KLB Hepatitis A
Terkait dengan KLB (kejadian luar biasa) hepatitis A di Institut Pertanian Bogor beberapa waktu lalu, dr Rino menjelaskan bisa saja sudah ada orang yang mengalami hepatitis A, kemudian virusnya turun dari hati ke usus terus ke kotoran si penderita. "Nah kotoran itu kan bisa mencemari sumur atau yang bersangkutan tidak bersih saat cuci tangan sehingga bisa mengontaminasi," paparnya.
Beberapa waktu lalu, Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan dr HM Subuh, MPPM juga mengungkapkan, virus hepatitis A memang mempunyai sifat yang memungkinkannya untuk mudah menular.
"Hepatitis A ini lebih istimewa karena virusnya itu dapat hidup di luar (inang -red) 3-4 jam makanya dia terinfeksinya paling gampang. Kalau virus yang lain dalam hitungan menit akan mati. Jadi kita bisa 'menempelkan' virus di makanan atau minuman bahkan tanpa disengaja," kata Subuh.
Bila ditambah dengan lingkungan yang sudah tak bersih, maka virus bisa tiba-tiba saja muncul dan menjangkiti banyak orang, dalam hal ini mereka yang tinggal di seputaran kampus IPB.
dr Subuh juga menduga sebagian besar korban terserang hepatitis A dari makanan atau minuman yang tak higienis, diperkuat dengan adanya temuan jejak virus pada sampel air minum galon yang ada di asrama maupun kantin-kantin sekitar kampus.
Baca juga: KLB Hepatitis A di IPB dan Kerentanan Lingkungan Sekitar Kampus
Lantas apakah kasus vaksin palsu juga berpengaruh terhadap vaksinasi hepatitis? Menurut dr Duddy, hal ini mustahil terjadi selama vaksin hepatitis A belum menjadi vaksin nasional.
"Kalau swadaya pun orang juga nggak mau bikin palsunya. Kan belum banyak yang berminat," imbuhnya.
(lll/vit)











































