Deputi Advokasi Penggerakkan dan Informasi (ADPIN), Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN), Abidinsyah Siregar mengatakan hal tersebut karena kasus sebagian besar justru ditemukan banyak pada ibu-ibu rumah tangga.
"Penyandang HIV sekarang hampir sekitar 50 persen ibu rumah tangga. Ini adalah musibah yang harus disadari oleh para ibu rumah tangga. Kenapa ibu yang begitu baik mengurus suami mengurus anak, dia yang kena?" kata Abidin pada acara sosialisasi HIV/AIDS di lingkungan kantor BKKBN, Jakarta, Kamis (1/12/2016).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Sering Dapat Broadcast Penyebaran HIV Lewat Makanan Kaleng? Jangan Percaya!
Menurut Abidin ketika perempuan sudah diberi dengan edukasi yang diperlukan, ia bisa berubah menjadi lebih peka. Tidak hanya untuk diri sendiri saja tetapi juga untuk orang lain di dalam lingkungannya. Pengalaman di banyak negara, terutama Afrika, menunjukkan perubahan yang berarti melawan HIV terasa berkat pemberdayaan kaum perempuan.
"Kalau perempuan sudah peduli mereka akan mampu menjaga pasangan prianya, mengingatkan rekannya dengan begitu detail. Karena tingkat kepekaan kaum perempuan jauh lebih tinggi daripada pria," kata Abidin.
"Kasus baru di Afrika sudah hampir mendekati nol. Artinya perempuan yang bisa memutuskan mata rantai HIV-AIDS," tutup Abidin.
Baca juga: 'Kalau Ada yang Tega Jauhi dan Mengusir ODHA, Itu Jahat Banget'
(fds/vit)











































