4 Kabar Soal Penularan HIV-AIDS Ini Hoax Belaka

Hari AIDS Sedunia

4 Kabar Soal Penularan HIV-AIDS Ini Hoax Belaka

Nurvita Indarini - detikHealth
Kamis, 01 Des 2016 12:59 WIB
4 Kabar Soal Penularan HIV-AIDS Ini Hoax Belaka
Foto: thinkstock
Jakarta - Anda mungkin sering menerima broadcast tentang penularan HIV-AIDS. Isi kabarnya sama, hanya saja media penularannya berbeda-beda. Sering kali seseorang mem-forward pesan tersebut, padahal seringkali pesan yang dikirim ulang itu hoax belaka.

Berikut ini 4 kabar soal penularan HIV-AIDS yang mungkin pernah mampir ke SMS ataupun media sosial Anda. Jangan buru-buru percaya, lebih baik cari tahu kebenarannya pada pakarnya.

Penularan Lewat Jarum Suntik di Bioskop

Ilustrasi bioskop (Foto: iStock)
Ingatkah Anda dengan pesan berantai yang memperingatkan agar berhati-hati saat berada di bioskop karena ada orang yang sengaja menaruh jarum suntik penular HIV-AIDS? Konon jarum suntik tersebut sudah mengandung virus HIV-AIDS, sehingga siapapun yang duduk dan terkena jarum tersebut akan tertular.

"Iya, saya juga pernah dapat broadcast semacam ini. Yang bisa menularkan itu penggunaan jarum suntik bersama atau secara bergantian, karena di dalamnya masih ada darah, yang kalau terdapat virusnya bisa masuk ke dalam tubuh orang lain yang memakai setelahnya," tutur dr Sarsanto Wibisono Sarwono, SpOG, Ketua Komite Program Yayasan AIDS Indonesia, dalam perbincangan dengan detikHealth baru-baru ini.

Sementara jika jarum suntik yang sengaja dipasang di kursi bioskop, rasanya sulit menularkan virus HIV-AIDS. Ini karena darah yang terinfeksi harus benar-benar masuk ke dalam pembuluh darah seseorang.

"Kalau beneran ada jarum di kursi bioskop, misal ada yang menduduki, jarumnya kan tertahan sama kain bajunya. Kalau celana juga kan biasanya tebal, itu juga udah susah kena ke kulit," imbuh dr Sarsanto.

Penularan Lewat Makanan Kaleng

Foto: deok. detikcom
Pesan lainnya terkait penularan HIV-AIDS yang pernah menyebar yakni melalui media makanan kaleng. Pesan tersebut menyebut untuk berhati-hari dengan makanan atau minuman kalengan yang diimpor dari negara tertentu. Sebab para pekerja positif HIV-AIDS tempat makanan itu dibuat memasukkan darah mereka ke dalam kemasan makanan tersebut.

Prof Dr dr Samsuridjal Djauzi SpPD-KAI FACP beberapa waktu lalu mengatakan cara tersebut tidak bisa menularkan virus HIV pada orang lain. Menurutnya, virus HIV tidak akan mampu bertahan hidup jika sudah keluar dari host atau tubuh manusia.

Virus HIV baru bisa menyebar kepada orang lain melalui beberapa cara seperti berhubungan seks dan pemakaian bersama jarum suntik yang telah terkontaminasi.

Baca juga: Sering Dapat Broadcast Penyebaran HIV Lewat Makanan Kaleng? Jangan Percaya!

Penularan Lewat Pembalut

Foto: Thinkstock
Sepertinya upaya orang tidak bertanggung jawab menyebarkan informasi sesat masih belum menemukan titik jenuhnya. Buktinya beredar pula kabar adanya pembalut yang sudah disisipi virus HIV.

Lagi-lagi sangat tidak masuk akal virus HIV bisa menular melalui produk pembalut yang dijual di pasaran. Lagipula jika pembalut yang dibelinya kotor, terdapat bercak darah seperti pembalut yang sudah pernah dipakai, tentu tidak ada orang yang mau menggunakannya.

Penularan Lewat Tusuk Gigi

Foto: thinkstock
Kabar lainnya, ada ODHA yang sengaja melukai dirinya dengan menggunakan tusuk gigi, lalu meletakkannya kembali ke tempat tusuk gigi yang ada di restoran supaya digunakan oleh orang lain. Kabar ini seolah-seolah semakin menyudutkan ODHA, di mana digambarkan mereka sebagai orang yang usil dan jahat.

"Padahal misalnya beneran ada darah yang mengandung HIV di tusuk giginya, kalau dibiarkan kering, kena sinar matahari, virusnya 10 menit juga sudah mati," tutur dr Sarsanto.

Baca juga: Beredar Kabar Virus AIDS di Makanan Kalengan, BPOM: Itu Hoax
Halaman 2 dari 5
Ingatkah Anda dengan pesan berantai yang memperingatkan agar berhati-hati saat berada di bioskop karena ada orang yang sengaja menaruh jarum suntik penular HIV-AIDS? Konon jarum suntik tersebut sudah mengandung virus HIV-AIDS, sehingga siapapun yang duduk dan terkena jarum tersebut akan tertular.

"Iya, saya juga pernah dapat broadcast semacam ini. Yang bisa menularkan itu penggunaan jarum suntik bersama atau secara bergantian, karena di dalamnya masih ada darah, yang kalau terdapat virusnya bisa masuk ke dalam tubuh orang lain yang memakai setelahnya," tutur dr Sarsanto Wibisono Sarwono, SpOG, Ketua Komite Program Yayasan AIDS Indonesia, dalam perbincangan dengan detikHealth baru-baru ini.

Sementara jika jarum suntik yang sengaja dipasang di kursi bioskop, rasanya sulit menularkan virus HIV-AIDS. Ini karena darah yang terinfeksi harus benar-benar masuk ke dalam pembuluh darah seseorang.

"Kalau beneran ada jarum di kursi bioskop, misal ada yang menduduki, jarumnya kan tertahan sama kain bajunya. Kalau celana juga kan biasanya tebal, itu juga udah susah kena ke kulit," imbuh dr Sarsanto.

Pesan lainnya terkait penularan HIV-AIDS yang pernah menyebar yakni melalui media makanan kaleng. Pesan tersebut menyebut untuk berhati-hari dengan makanan atau minuman kalengan yang diimpor dari negara tertentu. Sebab para pekerja positif HIV-AIDS tempat makanan itu dibuat memasukkan darah mereka ke dalam kemasan makanan tersebut.

Prof Dr dr Samsuridjal Djauzi SpPD-KAI FACP beberapa waktu lalu mengatakan cara tersebut tidak bisa menularkan virus HIV pada orang lain. Menurutnya, virus HIV tidak akan mampu bertahan hidup jika sudah keluar dari host atau tubuh manusia.

Virus HIV baru bisa menyebar kepada orang lain melalui beberapa cara seperti berhubungan seks dan pemakaian bersama jarum suntik yang telah terkontaminasi.

Baca juga: Sering Dapat Broadcast Penyebaran HIV Lewat Makanan Kaleng? Jangan Percaya!

Sepertinya upaya orang tidak bertanggung jawab menyebarkan informasi sesat masih belum menemukan titik jenuhnya. Buktinya beredar pula kabar adanya pembalut yang sudah disisipi virus HIV.

Lagi-lagi sangat tidak masuk akal virus HIV bisa menular melalui produk pembalut yang dijual di pasaran. Lagipula jika pembalut yang dibelinya kotor, terdapat bercak darah seperti pembalut yang sudah pernah dipakai, tentu tidak ada orang yang mau menggunakannya.

Kabar lainnya, ada ODHA yang sengaja melukai dirinya dengan menggunakan tusuk gigi, lalu meletakkannya kembali ke tempat tusuk gigi yang ada di restoran supaya digunakan oleh orang lain. Kabar ini seolah-seolah semakin menyudutkan ODHA, di mana digambarkan mereka sebagai orang yang usil dan jahat.

"Padahal misalnya beneran ada darah yang mengandung HIV di tusuk giginya, kalau dibiarkan kering, kena sinar matahari, virusnya 10 menit juga sudah mati," tutur dr Sarsanto.

Baca juga: Beredar Kabar Virus AIDS di Makanan Kalengan, BPOM: Itu Hoax

(vit/vit)

Hari AIDS Sedunia
18 Konten
Hari AIDS Sedunia diperingati setiap 1 Desember. Masyarakat diingatkan bagaimana penularan HIV-AIDS, melakukan tes HIV secara berkala, menghindari penularannya dan tidak menstigma ODHA.
Berita Terkait