Berikut ini 4 kabar soal penularan HIV-AIDS yang mungkin pernah mampir ke SMS ataupun media sosial Anda. Jangan buru-buru percaya, lebih baik cari tahu kebenarannya pada pakarnya.
Penularan Lewat Jarum Suntik di Bioskop
|
Ilustrasi bioskop (Foto: iStock)
|
"Iya, saya juga pernah dapat broadcast semacam ini. Yang bisa menularkan itu penggunaan jarum suntik bersama atau secara bergantian, karena di dalamnya masih ada darah, yang kalau terdapat virusnya bisa masuk ke dalam tubuh orang lain yang memakai setelahnya," tutur dr Sarsanto Wibisono Sarwono, SpOG, Ketua Komite Program Yayasan AIDS Indonesia, dalam perbincangan dengan detikHealth baru-baru ini.
Sementara jika jarum suntik yang sengaja dipasang di kursi bioskop, rasanya sulit menularkan virus HIV-AIDS. Ini karena darah yang terinfeksi harus benar-benar masuk ke dalam pembuluh darah seseorang.
"Kalau beneran ada jarum di kursi bioskop, misal ada yang menduduki, jarumnya kan tertahan sama kain bajunya. Kalau celana juga kan biasanya tebal, itu juga udah susah kena ke kulit," imbuh dr Sarsanto.
Penularan Lewat Makanan Kaleng
|
Foto: deok. detikcom
|
Prof Dr dr Samsuridjal Djauzi SpPD-KAI FACP beberapa waktu lalu mengatakan cara tersebut tidak bisa menularkan virus HIV pada orang lain. Menurutnya, virus HIV tidak akan mampu bertahan hidup jika sudah keluar dari host atau tubuh manusia.
Virus HIV baru bisa menyebar kepada orang lain melalui beberapa cara seperti berhubungan seks dan pemakaian bersama jarum suntik yang telah terkontaminasi.
Baca juga: Sering Dapat Broadcast Penyebaran HIV Lewat Makanan Kaleng? Jangan Percaya!
Penularan Lewat Pembalut
|
Foto: Thinkstock
|
Lagi-lagi sangat tidak masuk akal virus HIV bisa menular melalui produk pembalut yang dijual di pasaran. Lagipula jika pembalut yang dibelinya kotor, terdapat bercak darah seperti pembalut yang sudah pernah dipakai, tentu tidak ada orang yang mau menggunakannya.
Penularan Lewat Tusuk Gigi
|
Foto: thinkstock
|
"Padahal misalnya beneran ada darah yang mengandung HIV di tusuk giginya, kalau dibiarkan kering, kena sinar matahari, virusnya 10 menit juga sudah mati," tutur dr Sarsanto.
Baca juga: Beredar Kabar Virus AIDS di Makanan Kalengan, BPOM: Itu Hoax
Halaman 2 dari 5











































