"Semua ini kita perangi bersama-sama. Nggak mungkin hanya pak gubernur, bupati, wali kota, atau kami dari pusat, kalau tidak bersama-sama," kata Nila F Moeloek di sela menghadiri puncak peringatan Hari AIDS sedunia 2016 di gedung negara Grahadi, Jalan Gubernur Suryo, Surabaya, Kamis (1/12/2016).
Ia menerangkan, AIDS dimulai dari HIV. Pihaknya akan terus melakukan penjaringan terhadap orang dengan HIV. Penjaringan ini penting agar yang bersangkutan tidak jatuh ke AIDS. Sebab ketika sudah terkena AIDS, maka kondisinya bisa jadi mematikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Foto: Rois Jajeli |
Dia menegaskan tidak mudah memerangi HIV AIDS di era seperti sekarang ini. Banyak penyebabnya seseorang jadi terkena HIV-AIDS, misalnya perilaku seks bebas dan penggunaan jarum suntik untuk napza secara bergantian.
Baca juga: 4 Kabar Soal Penularan HIV-AIDS Ini Hoax Belaka
"Tapi dengan mobilisasi yang begitu tinggi, apakah kita bisa menahan ini. Ini memang PR (pekerjaan rumah) kita cukup berat," tandas Nila.
Foto: Rois Jajeli |
"Tidak ada lagi diskriminasi. Tadi Anda lihat, mereka ODHA kami rangkul. Jadi justru kita ingin mereka punya suara ke masyarakat, agar tidak terkena dengan HIV-AIDS. ODHA juga harus membantu kami untuk mengatakan tidak pada HIV," imbuh Nila.
Puncak peringatan Hari AIDS sedunia 2016 di Grahadi, Surabaya ini mengambil tema 'Mari kita berubah. Masa depan gemilang tanpa penularan HIV'. Acara tersebut juga dihadiri Gubernur Jawa Timur beserta istri, Wakil Gubernur Jawa Timur Syaifullah Yusuf, Kapolda Jawa Timur, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Panglima Daerah Militer V Brawijaya, pejabat TNI, Polri serta prajurit TNI, Polri dan pegawai negeri sipil.
Baca juga: Tentara pun Dikerahkan untuk Bantu Tekan Kasus HIV-AIDS di Jatim
(roi/vit)












































Foto: Rois Jajeli
Foto: Rois Jajeli