Awal Mula Temuan Zat Pemicu Kanker di Produk Skincare 'High-End'

Awal Mula Temuan Zat Pemicu Kanker di Produk Skincare 'High-End'

Khadijah Nur Azizah - detikHealth
Rabu, 13 Mar 2024 05:51 WIB
Awal Mula Temuan Zat Pemicu Kanker di Produk Skincare High-End
Foto: Getty Images/Moyo Studio
Jakarta -

Sebuah laboratorium independen yang berlokasi di Amerika Serikat, Valisure, membuat petisi ditujukan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) setelah mereka menemukan kandungan benzena yang tinggi di produk perawatan kulit.

Valisure menguji sampel produk skincare yang dijual dan menemukan banyak produk dengan kandungan benzena sangat tinggi. Pengujian yang melibatkan lusinan produk ini menunjukkan bahwa ketika perawatan jerawat benzoil peroksida disimpan atau ditangani pada suhu tinggi, produk tersebut dapat menghasilkan benzena dalam jumlah besar.

"Hasil dari pengujian Valisure menunjukkan bahwa produk yang ada di pasaran dapat menghasilkan 800 kali lipat dari batas konsentrasi benzena yang dibatasi secara kondisional oleh FDA," ujar Valisure daam keterangannya dikutip dari CNN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada hari Selasa lalu, Valisure mengirimkan petisi ke FDA dengan menjelaskan analisis awal terhadap 175 produk perawatan jerawat, menemukan bahwa 99 di antaranya mengandung benzoil peroksida, dan di antara produk tersebut secara khusus, benzena asli terdeteksi pada 94 produk tersebut.

Valisure, menyebut sejumlah perawatan wajah untuk jerawat di produk ProActiv, Clinique, hingga Clearasil mengandung benzena beberapa ratus kali lipat dari ambang batas aman FDA.

ADVERTISEMENT

Petisi tersebut mendesak FDA untuk "meminta penarikan kembali dan penangguhan penjualan produk yang mengandung bahan aktif farmasi benzoil peroksida."

Next: Tanggapan FDA

Seorang juru bicara FDA mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka telah menerima petisi tersebut dan akan menanggapi langsung pemohon dan memposting tanggapan tersebut di berkas publik yang ditunjuk.

"Badan bertindak berdasarkan informasi yang diberikan dari berbagai sumber, seperti yang disediakan oleh Valisure, namun data tersebut harus diverifikasi keakuratannya dan dapat direproduksi sebelum dapat digunakan untuk membuat keputusan peraturan seperti merekomendasikan penangguhan dan penarikan penjualan produk," kata FDA.

Ini bukan pertama kalinya Valisure mengirimkan surat petisi warga ke FDA mengenai kekhawatiran terhadap benzena. Pada tahun 2022, laboratorium menemukan benzena dalam produk sampo kering dan mendesak FDA untuk meminta penarikan, dan pada tahun 2021, Valisure mendeteksi benzena dalam tabir surya.

"Penemuan ketidakstabilan mendasar benzoil peroksida dan pembentukan benzena ini secara substansial berbeda dari temuan Valisure sebelumnya mengenai benzena dalam tabir surya, pembersih tangan, dan produk konsumen lainnya," beber David Light, salah satu pendiri dan presiden Valisure.

Halaman 2 dari 2
(kna/kna)

Berita Terkait