Penelitian dari Association for Psychological Science menyebutkan bahwa anak laki-laki yang lebih agresif memiliki kekuatan fisik tubuh bagian atas lebih baik ketimbang yang tidak agresif. Hasil ini disebabkan adanya kontroversi terkait perkembangan kekuatan fisik dan personalitas dari seseorang.
"Fisik pada anak lelaki dan perempuan terjadi perbedaan yang cukup mencolok ketika menginjak masa remaja mereka, ini mengarah pada perbedaan jenis kelamin, dan perbedaan yang tampak dari kepribadian mereka seperti berperilaku agresif dan cara mereka mengambil risiko yang ada," ujar psikologis Joshua Isen dari University of Minnesota, Minneapolis, yang juga ikut melakukan studi.
Baca juga : Sering Memarahi Batita Bisa Membuatnya Anti-sosial Saat Dewasa
Penelitian telah menyatakan adanya hubungan antara kekuatan tubuh bagian atas anak laki-laki dengan kecenderungan sikap agresif. Namun, mereka masih belum dapat menjelaskan mekanisme terkait hubungan tersebut. "Sangat sedikit yang dapat diketahui tentang bagaimana hal ini dapat terjadi," tutur Isen, dikutip dari ScienceDaily, Senin (2/3/2015).
Penelitian ini dianggap unik karena mereka menggunakan desain prospektif longitudinal untuk memeriksa kecenderungan perilaku yang terkait dengan perubahan pubertas dalam kekuatan fisik. Mereka mengambil data dari dua kelompok besar pasangan anak kembar yang dikumpulkan pada penduduk daerah Minnesota. Anak-anak kembar itu berumur 11 tahun ketika pertama kali dilakukan penelitian dan terus dilihat perkembangan mereka hingga 3 tahun setelahnya.
Tim studi yang diterbitkan di Psychological Science ini, mengukur kecenderungan sifat agresif-antisosial dari laporan guru-guru sekolah mereka dan observasi perilaku. Sementara kekuatan fisik diperoleh dari pengukuran kekuatan otot tangan. Data menunjukkan hal menarik: anak yang memiliki kadar keagresifan tinggi dengan anak yang tidak agresif memiliki tingkat kekuatan fisik yang sama pada usia 11 tahun.
Namun, semakin bertambahnya umur, anak yang agresif memiliki kekuatan fisik lebih besar dibanding yang tidak. Meski begitu, hasil ini tidak dipengaruhi berat badan atau tinggi peserta. Seperti yang sudah diperkirakan, data menunjukkan tidak adanya hubungan antara kecenderungan agresif-antisosial dan perkembangan kekuatan fisik pada anak perempuan.
Baca juga: Perempuan Pilih Berkelompok Untuk Redam Sifat Agresif Pria
Para peneliti mencatat bahwa ada beberapa kemungkinan mekanisme yang dapat menjelaskan hal ini. Misalnya, ada kemungkinan bahwa kekuatan otot dan sifat-sifat agresif-antisosial keduanya dipengaruhi dengan perubahan kadar hormon sejak kecil hingga remaja. Atau bisa jadi anak laki-laki yang agresif melakukan kegiatan yang membuat perkembangan kekuatan fisik mereka lebih besar.
Isen mengatakan, "Perubahan masa pubertas bertanggung jawab pada kekuatan fisik anak laki-laki karena mereka menjadi lebih kompetitif, dan itu menjelaskan kenapa sifat kompetitif mempunyai korelasi dengan kekuatan fisik pada anak laki-laki."
Para ilmuwan juga menemukan bahwa sifat yang terkait dengan agresif seperti kebohongan, pengambilan risiko dan rendahnya rasa empati dapat memprediksi perkembangan kekuatan pada anak laki-laki.
(rdn/up)