"Tinggi badan itu hanya dipengaruhi oleh keturunan dan stimulus tertentu. Jadi kalau anak sejak bayi ukuran badannya panjang, bisa saja nantinya pas besar malah pendek," kata dr Yoyos Dias Ismiarto, SpOT(K), staf Departemen Orthopaedi dan Traumatologi RS Hasan Sadikin Bandung, dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Jumat (27/2/2015).
Baca juga: Kecuali Karena Genetik, Tubuh Pendek Masih Bisa Dicegah Kok
Asupan dan gaya hidup anak nantinya juga berpengaruh pada tinggi badannya. Menurut dr Yoyos jika anak jarang berolahraga yang memaksimalkan pertumbuhan tulang maka bisa jadi tubuhnya pendek.
"Tidak ada sangkut pautnya ukuran bayi sejak lahir dengan ukuran tubuh nantinya saat dewasa," tegas dr Yoyos.
Baca juga: Tubuh Messi Tak Sejangkung Rekan Seprofesi, Ini Kemungkinan Penyebabnya
Soal tinggi badan, menurut pengasuh konsultasi gizi detikHealth, Leona Victoria Djajadi MND, sampai umur 25 tahun, seseorang masih bisa bertambah tinggi badannya. Caranya adalah dengan rajin merangsang pertumbuhan otot dan tulang dengan berolahraga.
2 Hal yang penting untuk pertumbuhan otot dan tulang adalah asupan protein dan kalsium. Untuk protein, bisa didapat dari sumber hewani seperti daging, unggas, ikan, telur, dan susu. Sedangkan sumber nabati bisa didapat dari produk kedelai (tahu, tempe, susu soya) dan kacang-kacangan. Sedangkan untuk asupan kalsium, sumbernya antara lain susu dan biji sesame.
(vit/vit)