Dokter Ingatkan Agar Bayi Tak Digendong dengan Posisi Terlalu Mengangkang

ADVERTISEMENT

Seluk-beluk Kaki Bayi

Dokter Ingatkan Agar Bayi Tak Digendong dengan Posisi Terlalu Mengangkang

Diza Liane Syahputri - detikHealth
Jumat, 27 Feb 2015 18:10 WIB
Ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta -

Menggendong bayi merupakan kegiatan yang lumrah, apalagi jika si bayi belum bisa berjalan. Tapi hati-hati saat menggendong, jangan biarkan posisi bayi terlalu mengangkang saat digendong.

"Boleh digendong, tapi jangan terlalu ngangkang. Kalau terlalu ngangkang sebabkan beban berlebih pada sendi, kemudian lututnya juga terlalu tertekan. Jadi jangan terlalu ngangkang ketika digendong agar tidak terjadi kerusakan sendi pada anak," pesan dr Yoyos Dias Ismiarto, SpOT(K), staf Departemen Orthopaedi dan Traumatologi RS Hasan Sadikin Bandung, dalam perbincangan dengan detikHealth dan ditulis pada Jumat (27/2/2015).

Baca juga: Bagaimana Menggendong yang Aman untuk Bayi Baru Lahir? Cek di Sini

dr Wiyarni Pambudi SpA beberapa waktu lalu mengatakan cara menggendong bayi baru lahir yang baik adalah kepala bayi dekat dengan kepala si penggendong, sementara tangan pengendong mensuport punggung bayi. Jika menggendong dengan kain, maka upayakan wajah bayi tidak tertutup gendongan atau tertutup payudara ibu.

Pada saat menggendong bayi, ingatlah gendongan harus cukup kuat untuk memeluk bayi sedemikian dekat dengan penggendongnya, sehingga hal itu tidak saja membuat bayi nyaman tapi juga membuat penggendongnya nyaman. Pastikan juga saat menggendong bayi, Anda dapat melihat wajah bayi sehingga bisa selalu mengecek kondisinya.

Posisi menggendong yang disarankan juga adalah dengan menempatkan kepala bayi dekat dengan dagu Anda, sehingga memungkinkan Anda untuk mencium kening atau kepalanya.

Bagi orang tua, jika menemukan ada kelainan pada anak, jangan segan untuk segera berkonsultasi ke dokter. Karena jika kondisinya sudah parah, maka penyembuhannya lebih memakan waktu. Paling gampang untuk melihat kelainan tulang kaki pada anak adalah dengan melihat proporsi keseimbangan tubuhnya. Kalau ada yang bengkok atau panjang sebelah, maka harus dicurigai. Selain itu, apabila bentuk tulang anak tidak sama dengan teman sebayanya, ditrambah keluhan sakit, maka harus segera diperiksa ke dokter agar penyakitnya terdeteksi sejak dini.

"Kalau diketahuinya sudah parah, kasihan si anak. Harus operasi, padahal misalnya bisa digips saja selama 3-4 kali. Kalau masih ringan karena terdekteksi sejak dini kan lebih baik, penanganannya bisa cepat. Penyembuhannya juga bisa sesegera mungkin, tidak menyiksa anak," tutur dr Yoyos.

dr Yoyos juga menjelaskan tulang kaki bayi yang normal harus proporsional secara keseluruhan. Sehingga kaki dan tangan serta badan haruslah seimbang semua. Jika ada yang lebih panjang, lebih pendek, atau beda ukuran pada tulang di seluruh tubuhnya, maka patut dicurigai adanya kelainan.

Baca juga: Ini Alasannya Mengapa Bayi Jadi Tenang Saat Digendong

(vit/vit)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT