"Empeng boleh saja digunakan, minimal setelah anak usia satu bulan. Tapi juga tidak boleh disalahgunakan. Contohnya kalau anak nangis langsung diberi empeng biar diam, itu tidak boleh," kata dr Marissa Pudjiadi SpA kepada detikHealth beberapa waktu lalu dan ditulis pada Kamis (13/8/2015).
Menurut dokter yang praktik di RS Premiere Jatinegara itu, meski anak sudah amat lekat dengan empengnya, empeng bukan melulu solusi untuk mendiamkan anak yang menangis. Sebab, pada dasarnya ketika anak menangis berarti ada hal yang dirasakan anak dan membuat dia tidak nyaman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam bukunya '250 Tanya Jawab Kesehatan Anak', dr Marissa mengatakan tidak semua tangisan bayi berarti ia meminta empeng. Saat bayi menangis, cari dulu penyebabnya karena bisa saja anak menangis karena ia lapar, popoknya basah sehingga tidak nyaman, atau bosan. Ketika penyebabnya sudah teratasi, anak pasti akan berhenti menangis.
"Tapi kalau semua penyebab sudah disingkirkan dan si kecil masih tetap menangis kemungkinan ia mengalami kolik infantil atau merasa tidak nyaman. Untuk membuat si kecil merasa lebih nyaman, ibu bisa memberikan empengnya," kata pemilik akun twitter @marissapudjiadi ini.
Ibu satu anak tersebut mengingatkan jika orang tua sering 'menjejalkan' empeng ke mulut bayi tiap ia menangis, hal tersebut bisa saja membuat anak akan berpikir bahwa jawaban dari rasa tidak nyaman yakni empeng. Sehingga, anak bisa tergantung pada empeng.
Baca juga: Patut Dicoba, Berbagai Trik untuk Menyapih Anak dari Kebiasaan Ngempeng
(rdn/up)











































