Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memaparkan varian Delta masih mendominasi di Indonesia. Varian Delta diduga masuk ke Indonesia pada Maret dan meningkat secara eksponensial pada Juni.
Menkes menyebut masuknya varian baru, jika tidak diantisipasi sejak awal, akan bisa menyebar dengan cepat dan mendominasi di Indonesia. Selain Delta, ada varian Corona lain yang diwaspadai kemunculannya dan diusahakan agar tidak sampai masuk ke Indonesia antara lain; varian Lambda, varian Mu, dan varian C.1.2.
"Sebagai antisipasi, kita mengamati ada 3 varian baru, adalah Lambda, varian Mu, dan varian C.1.2," kata Menkes dalam rapat bersama Komisi IX DPR RI, Senin (13/9/2021)
Varian Mu dan Lambda sudah masuk klasifikasi variant of Interest oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), sementara varian C.1.2 masih belum masuk kriteria VoI atau VoC namun tetap dalam pemantauan.
Varian Lambda
Ditemukan pertama kali: Peru, Desember 2020
Bukti efek mutasi:
- Penurunan kemampuan netralisasi serum natural maupun yang diinduksi vaksin serta jenis tertentu antibodi monoklonal.
- Belum ada laporan peningkatan keparahan penyakit.
Sudah tersebar di 42 negara
Varian Mu
Ditemukan pertama kali: Kolombia, Januari 2021
Bukti efek mutasi:
- Berasosiasi dengan kemampuan transmisi lebih cepat
- Kemungkinan dapat menghindari kerja sistem imun tubuh manusia
- Belum ada laporan peningkatan keparahan penyakit.
Sudah tersebar di 49 negara
Varian C.1.2
Ditemukan pertama kali: Afrika Selatan, Mei 2021
Bukti efek mutasi:
- Diduga dapat meningkatkan kemampuan transmisi
- Menghindari kerja sistem imun manusia (butuh penelitian lebih lanjut)
- Belum ada laporan peningkatan keparahan penyakit.
Sudah tersebar di 9 negara
Simak Video "Jokowi Sampaikan Puja-puji Dunia soal Keberhasilan RI Tangani Covid"
[Gambas:Video 20detik]
(kna/up)