Kisah Pilu Eks Pecandu: Dikirim ke Pesantren dan Tak Pernah Dijemput Lagi

Melawan Jerat Narkoba

Kisah Pilu Eks Pecandu: Dikirim ke Pesantren dan Tak Pernah Dijemput Lagi

Firdaus Anwar - detikHealth
Senin, 12 Jan 2015 14:47 WIB
Kisah Pilu Eks Pecandu: Dikirim ke Pesantren dan Tak Pernah Dijemput Lagi
Foto: Firdaus/detikHealth
Tasikmalaya -

Pesantren Suryalaya Inabah yang terletak di daerah Tasikmalaya, Jawa Barat, terkenal akan metode rehabilitasinya untuk para pecandu narkoba (narkotika dan obat-obatan berbahaya). Selain punya banyak kisah sukses, pesantren ini juga menyimpan sederet kisah pilu.

Salah satunya tentang mantan pecandu yang tinggal selama bertahun-tahun di pesantren. Setelah dikirim oleh orang tuanya untuk bertobat, mereka tidak pernah dijemput untuk pulang ke rumahnya lagi. Pendek kata, mereka dibuang oleh keluarganya.

Kepala Pembina Pesantren Suryalaya Inabah VII, Anwar Mahmud, mengatakan bahwa kebanyakan mantan pecandu yang menghabiskan waktu lama ini adalah mereka yang mengalami kecanduan parah, atau tidak pernah di jemput orang tuanya. Salah seorang penghuni pondok pesantren yang ia bina bahkan sudah menetap selama sekitar 13 tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami pembina punya keluhan tidak sedikit anak yang dibuang orang tuanya. Di Pak Haji sekarang sudah ada anak yang tinggal di sini 13 tahun, sepeser pun enggak ngasih," kata Anwar ketika ditemui Pesantren Suryalaya Inabah VII, Desa Calingcing, Tasikmalaya, Jawa Barat, dan ditulis pada Senin (12/1/2014).

Saat ini di Pesantren Suryalaya Inabah VII ada lima orang yang keluarganya tidak ada kabar. Anwar mengatakan saat ini anak binaannya tersebut masih ia tanggung karena bingung mau dikembalikan kepada siapa.

Saat Anwar berusaha untuk menghubungi para orang tua, mereka tidak lagi tinggal di alamat yang diberikan saat pertama kali menitipkan anak. Alamat-alamat saudara yang mungkin bisa dihubungi juga jarang membuahkan hasil.

"Itu yang berat, susah untuk para pembina," ujar Anwar.

Banyaknya kasus pengabaian anak ini dikatakan oleh Anwar mungkin terjadi akibat orang tua yang lelah menghadapi perilaku anak yang badung.

(up/up)

Berita Terkait