"Pertamanya sih ganja sekitar tahun 2012 waktu umur 14 tahun sampai sekitar dua tahun-an. Selain ganja pakai sabu juga baru sekitar setahun setengah," kata Agung saat ditemui di Pesantren Suryalaya Inabah VII, Desa Calingcing, Tasikmalaya, Jawa Barat, dan ditulis pada Senin (12/1/2014).
Agung bercerita saat itu dirinya kenal narkoba (narkotika dan obat-obatan berbahaya) dari seorang teman yang bekerja untuk polisi. Ia mulai kecanduan sampai akhirnya ada tetangga yang mengetahui hal tersebut dan melaporkannya ke orang tua yang kemudian memasukan dirinya ke dalam pesantren suryalaya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dapat pelajaran zikir, tata cara sholat, berperilaku baik, dan pengalaman cerita dengan teman-teman yang lain. Enggak berat, enak malah pikiran jadi tenang," ujar Agung.
Rehabilitasi yang penuh dengan kegiatan rohani dikatakan oleh Agung membuat dirinya menjadi tidak kosong pikiran dan menjadi sakaw. Hanya saja memang ia akui terkadang dirinya merasa bosan karena kegiatan yang monoton.
"Enggak, enggak sakaw. Paling ya jenuh saja tapi gak nge-blank," imbuhnya.
Pembina dari Pesantren Suryalaya Inabah VII, Anwar Mahmud, mengatakan anak seperti Agung yang terlihat memiliki kemajuan yang baik bukan tidak mungkin akan dibantu untuk melanjutkan sekolahnya.
"Katanya mau disekolahkan di sini, tapi nunggu dulu," tutup Agung.
(up/up)











































