Risiko kekambuhan atau relaps selalu membayangi mantan pecandu narkoba jika tidak berhati-hati memilih lingkungan bergaul. Lingkungan normatif yang berisi orang 'baik-baik' tidak menjamin mereka aman dari risiko kekambuhan.
Pendiri Yayasan Sahabat Rekan Sebaya, dr Aisah Dahlan mengatakan bahwa risiko kekambuhan akan sangat tinggi jika mantan pecandu kembali ke lingkungan lama yang masih terkait dengan penyalahgunaan narkoba. Godaan dari lingkungan yang demikian sudah pasti sangat besar.
"Selepas rehabilitasi, mau tidak mau harus mencari komunitas baru," kata dr Aisah saat ditemui di rumahnya di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, seperti ditulis Senin (12/1/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau mantan pecandu kumpul dengan orang yang 100 persen normatif, dia hanya akan bertahan 3 bulan. Bulan berikutnya dia akan minder, menjauh dan akhirnya rentan terjerumus lagi," lanjut dr Aisah yang punya segudang pengalaman menangani pecandu narkoba.
Lingkungan yang cocok untuk mantan pecandu, menurut dr Aisah adalah lingkungan alternatif yang isinya sesama mantan pecandu tetapi sudah sembuh dan punya komitmen kuat untuk tidak terjerumus lagi. Boleh saja bergaul dengan orang normatif, tetapi yang mau belajar memahami kondisi mantan pecandu.
"Nah kalau lingkungan seperti ini, cocok untuk mantan pecandu. Mereka kenal narkoba dari teman, maka yang bisa menyelamatkan mereka ya teman-temannya itu juga," kata dr Aisah.
Lingkungan alternatif seperti ini, menurut dr Aisah perlu diperbanyak. Secara internasional, terapi rehabilitasi pecandu narkoba dengan melibatkan komunitas seperti itu dikenal dengan istilah Therapeutic Community.
(up/up)











































