Pada musim panas kebutuhan darah yang tidak terpenuhi bahkan bisa mencapai 50 persen. Hal ini mengakibatkan banyak bermunculan donor yang sengaja mengucurkan darahnya untuk uang.
Tim investigasi dari BBC menguak hal tersebut dengan menyamar sebagai keluarga dari orang yang membutuhkan suplai darah karena kecelakaan. Mereka pergi ke rumah sakit (RS) pemerintah di New Delhi untuk stok darah tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Salah satu petugas keamanan RS menginstruksikan kepada kami untuk mencari pria dengan satu kaki," tulis Anu Anand untuk BBC dan dikutip pada Kamis (29/1/2015).
Anand kemudian bertemu dengan orang yang dicari bernama Rajesh.
"Tiga ribu rupee (sekitar Rp 600 ribu -red) per donor. Saya yang atur semuanya," ujar Rajesh kepada Anand.
Jika kondisi tersebut bisa ditemukan di ibu kota India, kondisi serupa bahkan lebih parah juga ada di pedesaan. Para ahli mengatakan bahkan bank-bank darah yang berlisensi dan profesional sekalipun mentoleransi praktik-praktik ini.
"Anda bisa melihat banyak bekas luka di tangan yang menunjukkan bahwa mereka mendonor sebagai profesi. Akan tetapi pihak bank tidak peduli menutup sebelah matanya," kata ketua bank darah Rotary di New Delhi, Sudarshan Agarwal.
Pemerintah India sendiri sebenarnya melarang praktik donor yang dibayar dan bank darah yang tak berlisensi sejak tahun 1996. Namun kondisi minim darah di India memaksa masyarakat membutuhkan untuk mencari alternatif sumber darah dan memupuk praktik ini.
Baca juga: Ini Alasan Orang Gagal Donor Darah Meski Sangat Berminat
(vit/vit)











































