Diutarakan personal trainer Harley Pasternak, DOMS atau delayed onset muscle soreness memang lumrah terjadi terutama bagi mereka yang belum terbiasa berolahraga. Rasa sakit ini muncul ketika otot yang tak teratur digunakan berolahraga, kemudian 'diajak' untuk berolahraga.
Baca juga: Membedakan Gemuk karena Otot dengan Gemuk Berlemak, Begini Caranya
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menambahkan, meski umumnya rasa sakit terasa beberapa jam setelah berolahraga, puncak pegal dan nyeri bisa dirasakan selama satu sampai dua hari pasca latihan. Dikatakan Pasternak, saat itulah terjadi proses pembangunan tubuh dan pembakaran kalori pada otot.
"Tapi, Anda patut membedakan rasa nyeri akibat DOMS atau cedera saat berolahraga. Umumnya, DOMS hanya menimbulkan keluhan berupa pegal atau nyeri. Nah, ketika ada cedera Anda bisa merasa sangat kesakitan atau ada rasa terbakar di otot saat Anda melakukan kegiatan," imbuh Pasternak.
Baca juga: Rajin Lari Justru Tingkatkan Risiko Nyeri Lutut? Ah, Itu Mitos
Dibandingkan orang dewasa, nyeri atau pegal-pegal yang dirasakan anak pasca berolahraga bisa saja membuat anak kaget. Maka dari itu, orang tua perlu mengenalkan muscle strain atau nyeri otot pasca olahraga mengingat otot anak yang relatif masih lentur, demikian dikatakan dr Michael Triangto SpKO.
"Nyeri otot biasanya muncul 1-2 hari setelah olaharaga. Cukup digosok dengan minyak obat gosok. Tapi kalau nyerinya berlanjut lebih dari dua hari, segera dikonsultasikan ke dokter olahraga," kata dr Michael kepada detikHealth beberapa waktu lalu dan ditulis pada Jumat (6/2/2015).
(rdn/up)











































