Banyak Masalah, Kemenkes Sebut Indonesia Sedang Dilanda Bencana Gizi

Global Nutrition Report 2014

Banyak Masalah, Kemenkes Sebut Indonesia Sedang Dilanda Bencana Gizi

- detikHealth
Senin, 09 Feb 2015 15:51 WIB
Banyak Masalah, Kemenkes Sebut Indonesia Sedang Dilanda Bencana Gizi
Jakarta - Indonesia merupakan salah satu dari 17 negara dengan tiga masalah utama nutrisi yang cukup berat. Kementerian Kesehatan Melalui Direktorat Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak bahkan mengatakan Indonesia sedang dilanda bencana gizi.

Ir Doddy Izwardi, MA, Direktur Bina Gizi Kemenkes mengatakan bahwa stunting (balita pendek dan kurang gizi), wasting (berat badan tak sesuai tinggi badan), dan obesitas merupakan masalah utama di bidang gizi dan nutrisi. Parahnya, ketiga masalah tersebut terjadi secara bersamaan di Indonesia.

"Kalau bukan bencana ini apa? Tiga masalah besar terjadi di negara kita. Jadi bukan hanya bencana banjir saja yang harusnya diurusi, bencana gizi juga," tutur Doddy dalam diskusi Global Nutrition Report 2014 di Kantor Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas, Jl Taman Suropati, Menteng, Jakarta Selatan, Senin (9/2/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Belum Populer, Stunting Masih Dianggap Bukan Masalah Kesehatan

Pendapat Doddy tersebut diamini oleh Dirjen Bina Gizi dan KIA Kemenkes, dr Anung‎ Sugihantono, MKes. Menurutnya, apa yang dikatakan Doddy tidak berlebihan. Secara statistik, masalah gizi dan nutrisi di Indonesia sudah melebihi batas normal, bahkan bisa dianggap Kejadian Luar Biasa (KLB).

"Secara data dan fakta memang seperti itu, bisa dibilang sudah KLB, yang secara umum disebut sebagai bencana gizi, baik gizi lebih maupun gizi kurang," tutur Anung di tempat yang sama.

Dikatakan dr Anung bahwa hampir 50 persen anak-anak Indonesia dengan usia di bawah lima tahun terkategorikan sebagai tidak sehat (unhealthy). Di sisi lain, prevalensi anak-anak yang stunting juga terus meningkat, dari 35,6 pada 2010 menjadi 37,2 pada 2013.

Hal yang sama juga terjadi pada balita dengan kekurangan gizi. Pada 2010, prevalensinya mencapai 17,9, lalu lain menjadi 19,6 pada 2013. "Tentu saja angka ini luar biasa, dan bukan termasuk berita yang menggembirakan," pungkas dr Anung.

Baca juga: Kebiasaan Diantar Jemput, Anak Jadi Doyan Ngemil Tak Sehat

(mrs/vit)

Berita Terkait