Susah Cari Kerja, Sebagian Warga Kampung Kusta Terpaksa Mengemis

Masih Ada Kusta di Tangerang

Susah Cari Kerja, Sebagian Warga Kampung Kusta Terpaksa Mengemis

Firdaus Anwar - detikHealth
Senin, 16 Feb 2015 08:42 WIB
Susah Cari Kerja, Sebagian Warga Kampung Kusta Terpaksa Mengemis
Seorang survivor kusta di Kampung Kusta (Foto: Firdaus / detikHealth)
Jakarta -

Tidak semua pengidap kusta menerima perlakuan baik dan mampu mandiri di masyarakat. Sebagian besar pengidapnya terisolasi dan terjebak dalam lingkaran kemiskinan seperti yang bisa ditemukan di kampung kusta di RW 13 Kelurahan Karangsari, Kecamatan Neglasari, Tangerang.

Kampung yang terletak di belakang Rumah Sakit Kusta (RSK) Sitanala ini dijuluki kampung kusta karena banyak mantan pasien kusta dari RS yang menetap di sana. Diskriminasi yang para pasien terima di daerahnya masing-masing membuat mereka enggan untuk kembali.

"Saya diopname dua tahun sampai akhirnya negatif. Saya tidak mau pulang tapi karena di kampung sudah enggak enak, pada takut ngeliat saya," ujar Samsudin (58) salah satu warga kampung kusta yang berasal dari Samarinda, Kalimantan, ketika ditemui detikHealth dan ditulis pada Senin (16/2/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Mengucilkan Orang Kusta Tanda Masyarakat 'Sakit'

Sulit bagi pengidap ataupun mantan pengidap kusta untuk mencari pekerjaan karena penyakit seringkali membuat kecacatan fisik. Sebagian besar dari mereka akhirnya berakhir menjadi pengemis mengharapkan rasa iba dari masyarakat lainnya seperti yang dilakukan oleh Hamidah (43).

Hamidah dan suami yang juga mantan pengidap kusta sehari-hari mengemis di daerah sekitar Tangerang. Hal tersebut terpaksa ia lakukan untuk menghidupi tujuh orang anaknya.

"Kita enggak bisa usaha lain. Dagang enggak ada yang mau beli ngeliat tangan cacat gini. Pembelinya juga jauh dari kita karena enggak bisa dagang jauh-jauh," ungkap Hamidah.

Hal serupa juga dialami oleh Andre (60) asal Manado. Kondisi tubuhnya tidak separah mantan pengidap lainnya di kampung kusta sehingga ia berusaha dengan menarik becak, akan tetapi tetap saja tak banyak pelanggan yang mau menaiki becak Andre.

"Cuma punya satu langganan itu dia orang sakit juga. Jadi biasanya antar dia mengemis sambil sekalian cari rongsokan," tutup Andre.

Baca juga: Kusta Bukan Kutukan, Stop Diskriminasi

(up/up)

Berita Terkait