Kemiskinan dan Diskriminasi Penyebab Masih Tingginya Kusta di Indonesia

Masih Ada Kusta di Tangerang

Kemiskinan dan Diskriminasi Penyebab Masih Tingginya Kusta di Indonesia

Firdaus Anwar - detikHealth
Senin, 16 Feb 2015 11:06 WIB
Kemiskinan dan Diskriminasi Penyebab Masih Tingginya Kusta di Indonesia
Foto: Firdaus/detikHealth
Jakarta - Kementerian kesehatan melaporkan penyakit kusta masih tinggi di 14 provinsi di Indonesia. Tingginya kemiskinan dan diskriminasi disebut sebagai salah satu penyebab Indonesia belum bisa bebas kusta sepenenuhnya.

dr J.P. Handoko Soewono dari Rumah Sakit Kusta (RSK) Sitanala, Tangerang, mengatakan kusta adalah salah satu dari lima penyakit yang menjadi indikator kesejahteraan suatu negara. Jika masih banyak kantong kemiskinan di Indonesia maka penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium leprae sulit ditumpas sepenuhnya.

"Dasar penyakit kusta itu ekonomi, selama belum baik ekonominya pasti penyakit kusta susah hilang. Jadi penyakit ini terkait gizi dan ketahanan tubuh yang kalau jelek akan gampang kena," tutur dr Handoko ketika dihubungi detikHealth dan ditulis pada Senin (16/2/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: Pandangan Negatif dari Masyarakat Turut Hambat Pengobatan Kusta

Sementara itu faktor lain yang mempersulit penumpasan kusta dikatakan oleh Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Kementerian Kesehatan, dr HM Subuh, MPPM, adalah adanya diskriminasi pada pasien.

Banyak orang menganggap kusta adalah penyakit yang sangat mudah menular padahal sebenarnya tidak selalu demikian, tergantung dari imunitas tubuh tiap orang. Namun karena pandangan seperti itu sudah menyebar di masyarakat tidak jarang pasien kusta dijauhi.

"Stigma itu masih ada, itu akibatnya terjadi penolakan yang artinya ada pengucilan. Dari sisi penyebaran penyakit mereka akan mudah menyebar karena diam-diam saja itu sehingga akhirnya bisa menyebar ke orang lain. Maka dari itu pasien kusta harus diobati bersama karena itu yang penting," ucap Subuh.

Subuh mengatakan sosialisasi pengentasan diskriminasi kusta adalah salah satu program yang selama ini telah dilakukan pemerintah. Kemenkes bekerja sama dengan dinas sosial di daerah berusaha memberdayakan para mantan pengidap kusta.

"Itu penting karena sebenarnya mereka harus diterima keberadaannya di masyarakat atau ada pekerjaan yang bisa dilakukan untuk mereka. Artinya kalau diskriminasi bisa kita hilangkan itu lah awal dari kita mencegah kecacatan dan memberantas dengan baik," tutup Subuh.

Baca juga: Akibat Stigma Pada Pasien Kusta: 'Dirumahkan' Hingga Susah Nikah

(up/up)

Berita Terkait