Menurut pengamat kesehatan seksual dari Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Jakarta, dr Andri Wanananda, MS, kualitas sel jantan atau spermatozoa ditentukan oleh jumlah, bentuk dan motilitasnya (pergerakannya).
Ia melanjutkan, jika sperma seorang pria memiliki gerakan yang lambat, namun memiliki jumlah dan bentuk sel dalam kondisi normal maka potensi pria tersebut untuk memiliki keturunan tetap besar. "Namun dengan syarat kualitas sel betina (ovum) istri dan saluran dalam rahimnya relatif normal," imbuh dr Andri kepada detikHealth, seperti ditulis pada Selasa (24/2/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Yang pasti, dr Andri mengingatkan bahwa kualitas sperma ditentukan oleh kebugaran fisik dan psikis, didukung oleh asupan gizi seimbang.
"Jelasnya, exercise fisik secara reguler, kelola stres, disertai makanan segar yang mengandung karbohidrat, protein-lemak, vitamin, mineral dan air dalam porsi seimbang," tutur dr Andri.
Dilanjutkan dr Andri, beberapa contoh asupan yang bisa dikonsumsi pria untuk meningkatkan kualitas sperma seperti dikutip dari Natural Remedies karya Karen Sullivan dan Tricia Allen di antaranya Zn (zinc) dalam kerang, tiram, daging, telur, jamur dan wholegrain products berpotensi terhadap kesuburan pria.
Baca juga: Bercinta di Air Hangat Jamin Sperma Tak Akan Buahi Sel Telur? Belum Tentu
(ajg/up)











































