Studi yang dilakukan oleh Larissa Ledochowski dari University of Innsbruck di Austria berusaha melihat dampak olahraga di treadmill dengan keinginan mengonsumsi makanan manis. Ia melakukan percobaannya tersebut pada 47 orang dengan obesitas yang berumur rata-rata di atas 28 tahun.
Untuk meningkatkan keinginan makan, peserta diminta peneliti untuk tidak makan makanan manis tiga hari sebelum studi dimulai. Para peserta juga dilarang minum minuman manis dan hanya boleh minum air putih saja. Setelahnya peserta dibagi menjadi dua kelompok, satu kelompok diminta menaiki treadmill dan kelompok lainnya hanya diminta diam selama 15 menit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
15 menit berlalu partisipan kemudian diberikan permen manis untuk digenggam dan diberikan pertanyaan seputar keinginan makan sambil peneliti mengukur tingkat stresnya. Pada kelompok yang berolahraga, peneliti melaporkan tingkat stres dan keinginan makan yang lebih rendah dibandingkan dengan yang tidak.
"Studi ini menunjukkan bahwa berjalan sebentar dapat digunakan sebagai strategi untuk mengurangi keinginan sesaat untuk makan," ujar Adrian Meule, psikolog dari Ruhr University Bochum di Jerman yang tak terlibat dalam penelitian seperti dikutip dari Reuters pada Selasa (7/4/2015).
Meule mengatakan bahwa olahraga dapat memberikan stimulasi kognitif otak yang mengganggu proses pikiran keinginan makan sesaat. Selain itu dengan membiasakan berolahraga seseorang juga akan menjadi lebih mengerti pentingnya gaya hidup sehat sehingga dengan sendirinya ia berhati-hati dalam memilih makanan.
Menurut World Health Organization (WHO) sekitar 2 milyar orang dewasa di dunia mengidap obesitas. Risiko kematian dini, kesulitan bernapas, penyakit jantung, hipertensi, diabetes, patah tulang, dan isu kesehatan jiwa disebut WHO ada pada orang dengan obesitas sehingga harus ditangani secara serius.
Baca juga: Kemauan dan Pengendalian Diri, 2 Cara Ampuh Tahan Nafsu Makan Berlebih
(fds/up)











































