Hati-hati, Nyeri Haid Lebih Sering Menyerang di Usia Produktif

Hati-hati, Nyeri Haid Lebih Sering Menyerang di Usia Produktif

- detikHealth
Rabu, 22 Apr 2015 15:33 WIB
Hati-hati, Nyeri Haid Lebih Sering Menyerang di Usia Produktif
Foto: Ilustrasi/Thinkstock
Jakarta - Nyeri haid merupakan salah satu masalah yang kerap menyerang para wanita. Mulai dari nyeri ringan hingga yang berat. Nah, bagi Anda yang kini berada dalam usia produktif sebaiknya lebih berhati-hati sebab usia ini disebutkan lebih rentan terhadap nyeri haid.

Fase kehidupan seorang wanita dimulai dengan masa kanak-kanak yang dilanjutkan dengan usia produktif di mana menstruasi terjadi. Perubahan hormon yang memicu beberapa wanita mulai menstruasi serta merasakan nyeri saat menstruasi.

Ditemui di sela-sela acara '21 Tahun Kiranti, Sahabat Terbaik Wanita', dr Ardiansjah Dara, SpOG memaparkan bahwa kadar hormon tidak hanya memengaruhi perubahan fisik tapi juga psikis para wanita. Fase menstruasi ini terjadi akibat menurunnya kadar hormon estrogen dan progesteron.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hal ini menyebabkan daya tahan tubuh menurun, tubuh mudah lelah dan timbul mood swing," ujarnya saat ditemui di Mawar Conference Room, Balai Kartini, Jl Jendral Gatot Subroto Kav 37, Jakarta Selatan, Rabu (22/4/2015).

Seiring dengan hal itu, pelepasan hormon prostaglandin terjadi. Akibatnya, rasa nyeri saat menstruasi dapat dialami oleh beberapa wanita.

"Rasa nyeri yang saya alami membuat saya sulit beraktivitas, padahal jadwal shooting padat," ungkap artis Citra Kirana yang ditemui dalam acara yang sama.

Baca juga: Libido Naik Turun Karena PMS, Masih Bisakah Bercinta?

Sama halnya dengan dr Sophia Hage, nyeri haidnya juga mulai muncul saat di bangku kuliah. Tips dari dokter cantik yang sedang mengambil residen keolahragaan ini adalah dengan memulai hidup sehat.

Sophia memaparkan, rutin berolahraga membuat dirinya terbebas dari nyeri haid. Disamping itu, memperhatikan asupan makan juga mampu membuat menurunnya rasa nyeri saat menstruasi.

"Olahraga minimal 150 menit seminggu. Jadi 3 kali seminggu selama 1 jam. Yang ringan saja, misalnya jogging. Kuncinya rutin," jelas dr Sophia yang juga menjadi bagian dari organisasi yang merangkul perempuan korban kekerasan seksual tersebut.

Baca juga: PMS Menjelang Haid, Apa Sih Penyebabnya? (Ajeng Anastasia Kinanti/Nurvita Indarini)

Berita Terkait