Bukan Kekenyangan, Ini Sebabnya Sakit Perut Kadang Muncul Saat Lari

Bukan Kekenyangan, Ini Sebabnya Sakit Perut Kadang Muncul Saat Lari

Rini Friastuti - detikHealth
Senin, 15 Jun 2015 09:31 WIB
Bukan Kekenyangan, Ini Sebabnya Sakit Perut Kadang Muncul Saat Lari
ilustrasi (Foto: Thinkstock)
Jakarta - Saat berlari, banyak orang yang mengeluh perutnya sakit seperti tertusuk jarum, istilah bahasa Jawa untuk hal tersebut adalah suduken. Sebenarnya apa, yang menyebabkan hal itu terjadi pada saat berlari?

"Itu biasanya karena kurangnya asupan oksigen yang masuk ke dalam tubuh. Jadi mungkin cara mengambil napasnya agak salah, jadi bukan karena kekenyangan. Banyak orang pada saat lari lupa bernapas dan mengambil oksigen, jadi karena keasyikan akhirnya ngos-ngosan dan sakit perutnya," ujar Reza Puspo, Founder Komunitas Indorunners kepada detikHealth, dan ditulis pada Senin (15/6/2015).

Namun jangan khawatir, ada cara untuk mengatasi masalah tersebut. Solusinya adalah jangan pernah lupa untuk mengatur ritme pernapasan. Berhitung sebanyak 3 kali setiap berlari lalu mengambil napas mungkin bisa menjadi satu solusi.

Baca juga: Olahraga Lari, Lebih Penting Jaga Denyut Jantung Ketimbang Ngebut

"Kalau saya biasanya berhitung, 1..2..3..ambil napas, jadi ritmenya harus dijaga, jangan lupa ambil napas. Ritmenya beda-beda, tapi kalau saya seperti itu. Jadi belajar mengatur napas sambil melangkah, dengan ritme yang konstan, karena oksigen yang masuk ke dalam tubuh itu harus memiliki konsistensi," jelasnya.

Lalu, saat Berlari, apakah lebih baik bernapas melalui hidung atau mulut? Reza menjawab, tak ada perbedaan yang mendasar, selama pelari dapat mengatur ritme pernapasan mereka.

"‎Sama saja sih sebenarnya, tapi kalau ingin lebih mudah, saya biasanya lewat mulut, mungkin karena lebih besar daripada lubang hidung tarikan oksigennya," kata Reza.

Perbedaan pendapat lainnya saat Berlari adalah boleh atau tidaknya minum air sambil berlari. Reza yang sudah menekuni olahraga lari sejak 2009 ini mengatakan boleh-boleh saja dan tak akan berpengaruh secara signifikan pada kesehatan.

Baca juga: Lari Sambil Dengarkan Musik, Menyenangkan atau Malah Membahayakan?

"Boleh, mau rileks mau apa nggak masalah. Kalau dalam lomba lari itu kan biasanya peraturannya itu ada cut of time. Misalnya lomba lari 20 kilometer, cut of time nya 4 jam. Kalau selama cut of time itu larinya masih ‎sebelum 4 jam sampai titik finish itu boleh, nggak masalah," pungkasnya.

(rii/vta)

Berita Terkait