Pakai Kartu, Ini Cara Kemenkes Awasi Orang Dari Tempat Terinfeksi MERS

Pakai Kartu, Ini Cara Kemenkes Awasi Orang Dari Tempat Terinfeksi MERS

Firdaus Anwar - detikHealth
Kamis, 25 Jun 2015 17:33 WIB
Pakai Kartu, Ini Cara Kemenkes Awasi Orang Dari Tempat Terinfeksi MERS
Jakarta - Hampir semua kasus penyebaran Middle East Respiratory Syndrome (MERS) yang terjadi di dunia bersumber dari Timur Tengah. Untuk mengawasinya, Kementerian Kesehatan punya Kartu Kewaspadaan Kesehatan.

Virus Corona penyebab MERS menyebar lewat butiran dahak penderita dan saat ini telah dikonfirmasi ada di 27 negara. Korea Selatan adalah salah satu negara tersebut dan jumlah kasusnya merupakan yang terbesar setelah di daerah-daerah Timur Tengah.

Tapi meski kini MERS menjadi sorotan dunia, pemerintah dikatakan oleh Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (PP&PL) Dr H. Mohamad Subuh, MPPM, tak bisa melarang masyarakat untuk pergi ke Timur Tengah atau Korea. Oleh karena itu cara lain diberlakukan agar penyakit tak mewabah di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua yang datang dari negara terinfeksi seperti Arab atau Korea kita kasih namanya Health Alert Card. Jadi apabila setelah 14 hari dia sampai ke Indonesia dan ada gejala demam lebih dari 38 derajat celcius maka segara lapor ke fasilitas kesehatan dan tunjukkan kartu itu," ujar Subuh dalam acara temu media di kantor PP&PL, Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat, Kamis (25/6/2015).

Baca juga: Kemenkes Jadikan Kasus MERS di Korsel Sebagai Pengingat untuk Waspada

Kartu diberikan saat berada di dalam pesawat dan diisi sebelum mendarat. Bagi warga negara asing (WNA) yang berkunjung ke Indonesia maka kartu wajib terus menempel di dalam paspor.

Menurut Subuh nantinya klinik, puskesmas, atau rumah sakit yang didatangi pemegang kartu akan langsung mengenali kartu dan menjalankan penanganan sesuai standar operasi.

Indonesia adalah negara yang rentan terhadap MERS sehingga kesadaran dan keaktifan warga sangat mempengaruhi keberhasilan langkah pencegahan penyakit ini.

"Saya sangat bangga dengan satu keluarga di Jakarta Barat ya. Dia kembali dari Korea begitu tahu anaknya demam langsung dibawa ke rumah sakit," tutup Subuh mengomentari kasus balita yang terduga idap MERS di RS Sulianti Saroso.

Baca juga: Hasil Tes: Balita yang Dirawat di RSPI Sulianti Saroso Negatif MERS  (vit/vit)

Berita Terkait