"Hasil polymerase chain reaction (PCR) pasien yang tadinya dididuga MERS CoV di RSPI Sulianti Suroso a/n M adalah negatif MERS CoV dan Influenza, demikian juga pemeriksaan pada kontak juga hasilnya negatif," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Prof dr Tjandra Yoga Aditama SpP(K), DTM&H, MARS DTCE dalam pesan singkatnya dan ditulis pada Rabu (24/6/2015).
Dijelaskan Prof Tjandra, pemeriksaan dilakukan di Lab BSL 3 Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Menurutnya, gejala klinis pasien tidak sesuai dengan MERS CoV. Sementara itu di Korea Selatan memang belum ada penularan di masyarakat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi perawatan dan pemeriksaan lab ini merupakan bagian dari kewaspadaan dan ke hati-hatian jajaran kesehatan kita," imbuh Prof Tjandra.
Sebelumnya diberitakan, balita M yang berjenis kelamin laki-laki baru kembali dari Korea Selatan setelah liburan keluarga. Ia mengalami gejala demam dan oleh keluarga segera dirujuk ke rumah sakit.
Pasien masuk tanggal 22 Juni dan telah menjalani tes untuk memastikan apakah terinfeksi virus MERS atau tidak. Direktur Utama RSPI Sulianto Suroso, Dr dr Fatmawati, MPH, mengatakan setidaknya sepanjang tahun 2015 sudah ada 4 pasien suspek MERS selain M yang pernah dirawat. Keempatnya punya riwayat dari Timur Tengah dan sudah dibolehkan pulang karena terbukti negatif.
Baca juga: Diduga Terkena MERS, Balita 2 Tahun Dirawat di RSPI Sulianti Saroso
Menurut dr Fatmawati, Indonesia adalah negara yang rentan MERS. Oleh sebab itu dr Fatmawati mengimbau setiap ada orang yang punya gejala seperti MERS, ditambah pernah pergi ke negara yang diketahui terdapat virus tersebut maka harus segera memeriksakan diri. (up/up)











































