Disampaikan oleh Deputi Bidang Rehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN), dr Diah Setia Utami, SpKJ tiga jenis narkoba yang paling banyak digunakan adalah ganja, Amphetamine Type Stimulants (ATS), serta Obat-obatan Daftar G.
"Biasanya anak-anak usia sekolah itu kalau iseng berniat mencoba narkoba, yang dicoba itu ganja. Mungkin karena bentuknya yang mirip-mirip seperti rokok. Harganya juga relatif murah dibandingkan narkoba jenis lain misalnya heroin," ujar dr Diah saat berbincang dengan detikHealth dan ditulis pada Jumat (26/6/2015).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pesantren Suryalaya Obati Pecandu Secara Islami, Ini Dia Tantangannya
Namun demikian bukan berarti lantas narkoba ATS tak berbahaya. Tingkat bahaya narkotika alami maupun sintetis sama saja, karena berdampak pada kerusakan saraf otak dan mengakibatkan ketagihan.
"Obat-obatan daftar G itu bukan narkotika, tapi termasuk obat keras dan menimbulkan efek tertentu jika dikonsumsi sembarangan. Termasuk obat batuk dan obat anti parkinson," tutur dr Diah.
Ya, salah satu obat daftar G yang sering disalahgunakan dan populer akhir-akhir ini adalah Trihexypenidyl (THP) atau dikenal dengan Trihex. Obat yang dikenal pula sebagai pil kuning oleh remaja ini merupakan obat untuk penyakit parkinson. Dokter mengatakan obat ini berfungsi untuk mengurangi efek tremor yang biasa dialami oleh pasien penyakit tersebut.
dr Andri SpKJ dari Klinik Psikosomatik RS Omni Alam Sutera mengatakan konsumsi pil kuning dalam jumlah banyak akan memengaruhi otak. Dikatakan dr Andri, otak akan mengalami penurunan fungsi kognitif dan daya pikir alias menjadi lemot. "Efek jangka panjangnya itu, jika dikonsumsi dalam jumlah banyak dan terus menerus akan menurunkan fungsi kognitif otak. Akan ada penurunan daya pikir," ungkap dr Andri.
(ajg/vit)











































