Kepada detikHealth, dr Mahatma Sotya Bawono, SpTHT dari RS Akademik UGM Yogyakarta menjelaskan bahwa benar adanya kebiasaan makan terburu-buru dan sambil ngobrol juga bisa memicu datangnya cegukan.
Dokter yang akrab disapa dr Bonnie ini juga menyebutkan bahwa secara umum cegukan adalah suatu kontraksi tiba-tiba yang tidak disengaja pada diafragma. Ketika cegukan muncul, terjadi kontraksi otot diafragma yang menyebabkan gerakan menarik napas yang tiba-tiba, diikuti dengan penutupan katup saluran napas (epiglotis) secara tidak normal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak cuma karena itu, cegukan juga dapat disebabkan oleh bermacam-macam hal lain seperti minum minuman berkarbonasi dan minuman beralkohol.
"Bisa juga karena ketidakseimbangan elektrolit dalam darah, stres, kelainan diafragma, refluks asam lambung, dan lain-lain," imbuh dr Bonnie, seperti ditulis Kamis (17/9/2015).
Pendapat serupa juga disampaikan oleh Rachel Vreeman, MD, MS, rekan penulis dari '75 Other Health Myths Debunked'. Tak berbeda jauh dengan dr Bonnie, menurutnya cegukan terjadi ketika diafragma otot dan pengendali saraf 'terjebak' dalam lengkung refleks.
Sementara itu, seperti dikutip dari situs Web MD, cegukan juga bisa muncul akibat kebiasaan merokok atau perubahan suhu secara tiba-tiba di perut. Misalnya setelah mengonsumsi makanan panas, kemudian orang tersebut minum minuman yang bersuhu dingin.
Baca juga: Membongkar Mitos Cegukan: Dikagetin Hingga Menambah Tinggi Badan
(ajg/up)











































