"Selain itu, bisa juga cegukan ini muncul akibat gangguan metabolik lain seperti pada pasien diabetes atau gagal ginjal, gangguan elektrolit atau pengaruh obat-obatan," tutur dokter yang akrab disapa dr Bonnie ini kepada detikHealth, seperti ditulis pada Kamis (17/9/2015).
Cegukan yang dimaksud adalah ketika cegukan tersebut tak hilang dengan sendirinya dalam waktu beberapa menit atau jam, melainkan sampai berhari-hari. Umumnya dalam waktu 2-3 hari sudah dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dr Unggul Budihusodo, SpPD, KGEH dari Departemen Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI) menjelaskan bahwa biasanya setelah ada keluhan cegukan selama dua hari, dokter akan memberi obat suntik yang bisa menyetop refleks dari otot diafragma (penyebab utama cegukan) tersebut.
Hal serupa juga diungkapkan oleh dokter spesialis saraf dari FK UI, dr Ahmad Yanuar, SpS. Cegukan yang berlangsung terus-menerus hingga dua hari lebih baik segera diperiksakan ke dokter karena bisa jadi ini adalah indikator terjadinya gangguan ginjal pada si pasien.
"Cegukan ini kebanyakan ditemukan pada pasien seperti gangguan ginjal atau gagal ginjal dan gangguan saraf pusat, terutama di batang otak yang berfungsi mengatur refleks otot diafragma," papar dr Yanuar kepada detikHealth beberapa waktu lalu. (ajg/ajg)











































