"Segala macam kanker itu bisa dicegah. Kalau divonis kanker, kita down, malah bikin kanker makin parah lebih cepat. Makanya jangan sedih terus, kita lawan semuanya. Lawan sakit kita dengan mengikuti apa kata dokter," tutur Rima.
"Ingat juga kalau kita punya dokter di atas segala dokter. Yaitu Tuhan. Saat itu saya minta sembuhkan saya, belum pernah saya berdoa seperti itu benar-benar meminta sama Tuhan, karena saya waktu itu takut meninggalkan anak yang masih kecil-kecil," lanjut Rima.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal itu disampaikan Rima di sela-sela Konferensi Pers kampanye peduli kanker payudara 'Show You Care, Be Aware' kerja sama Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) dan Indosat di Gedung Indosat, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (21/9/2015).
Untuk itu, Rima sangat bersyukur pada Tuhan karena sudah diberi kesempatan sampai berusia 76 tahun seperti saat ini. Apalagi, Rima juga ingin sekali melihat cucunya yang paling besar menikah. Kini pun Rima tak canggung membicarakan soal kanker payudara pada anak laki-laki dan cucu laki-lakinya.
"Saya sudah merasakan kena kanker dan sembuh, saya bersyukur saya bisa kasih lihat bahwa segala penyakit itu bisa sembuh. Kalau kita dekat sama Tuhan kita juga jadi lebih kuat," kata Rima.
Rima juga merasa dukungan mendiang Frans amat berarti baginya selama dia menjalani pengobatan kanker payudara. "Dia memang pendamping hidup saya. Sekarang kalau ngomongin dia saya memang suka sedih, maaf ya," kata Rima sambil menahan isak tangisnya.
Baca juga: Abimana Aryasatya: Kanker Payudara Bukan Lagi Hal Tabu Buat Cowok (rdn/up)











































