dr Rumita S Kadarisman, SpM, pakar vitreoretina dari RS Mata Aini mengatakan fungsi dari retina mata adalah menerima cahaya terfokus dari lensa mata, mengubah cahaya menjadi sinyal dan mengirim sinyal saraf ke otak melalui saraf optik. Nah, hipertensi dan diabetes ternyata bisa menyebabkan gangguan pada pembuluh darah retina, dan menyebabkan penglihatan terganggu.
Baca juga: Sering Tak Disadari, Diabetes Retinopati Bisa Sebabkan Kebutaan
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
dr Rumita menjelaskan terdapat dua tipe utama RVO, yakni Oklusi Vena Retina Sentral (CRVO) dan Oklusi Vena Retina Cabang (BRVO). CRVO adalah oklusi vena retina yang terjadi pada pembuluh darah vena retina saraf optik. Sementara BRVO adalah gangguan pembuluh darah retina yang terjadi pada cabang-cabang pembuluh darah.
Ia melanjutkan 90 persen pengidap CRVO biasanya berusia 50 tahun ke atas. Selain itu, 70 persen gangguan pembuluh darah retina juga disebabkan oleh penyakit ini. Sisanya sekitar 30 persen merupakan kasus BRVO.
Untuk mengobati gangguan ini, terdapat dua cara yang sudah diakui oleh ilmu kedokteran. Cara pertama adalah dengan pengobatan, dan cara kedua adalah melalui operasi laser.
"Yang pertama bisa dengan cara pengobatan saja, biasanya dialami oleh penderita hipertensi atau diabetes karena dapat sembuh dengan sendirinya. Kemudian yang kedua dengan cara melakukan laser untuk mencegah agar tidak lebih parah," ujar dr Rumita kepada wartawan di Hotel Grand Sahid, Jl Sudirman, Jakarta Pusat, dan ditulis Senin (27/9/2015).
Baca juga: Operasi Vitreoretinal, Salah Satu Cara Mengatasi Kerusakan pada Retina
(mrs/vit)











































