Para peneliti dari King's College London setelah meneliti 3.000 kembar di Inggris dan menemukan bahwa pada populasi individu yang memiliki lebih banyak tahi lalat, prevalensi kankernya juga lebih tinggi. Setelah melakukan percobaan beberapa kali ada rumus yang ditarik oleh peneliti.
Pada intinya semakin banyak tahi lalat di tubuh maka semakin besar pula kemungkinan terserang kulit. Hal ini karena kanker kulit biasanya berkembang dari tahi lalat yang tak wajar. Punya lebih dari 100 tahi lalat di sekujur tubuh maka risiko seseorang terkena kanker lima kali lebih besar dari orang biasa.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam studi yang dipublikasi di British Journal of Dermatology, wanita yang punya tujuh tahi lalat di tangan kanannya disebut punya risiko sembilan kali lebih besar memiliki 50 tahi lalat di sekujur tubuh. Sementara itu mereka yang punya lebih dari 11 tahi lalat pada tangan kanannya lebih berisiko memiliki 100 tahi lalat di sekujur tubuh.
Hitungan sederhana tersebut dikatakan peneliti dapat membantu dokter umum mengidentifikasi siapa saja yang berisiko.
"Temuan ini punya dampak yang besar untuk pelayanan primer, dokter umum jadi bisa memperkirakan dengan akurat berapa jumlah tahi lalat yang dimiliki pasien lewat anggota tubuh yang mudah dilihat," ujar pemimpin studi Simone Ribero seperti dikutip dari BBC pada Senin (19/10/2015).
Meski yang digunakan untuk prediksi adalah tahi lalat di tangan kanan, kanker kulit dapat berkembang di sekujur tubuh. Perhatikan besar, warna, dan tekstur tahi lalat normal dan konsultasi ke dokter bila terjadi perubahan yang cepat pada tahi lalat tersebut.
Baca juga: Tahi Lalat yang Tumbuh di Bola Mata Juga Punya Kemungkinan Membesar (fds/up)











































