Cek Kandungan Jarak Jauh dan Pentingnya Kolaborasi Ilmuwan Lintas Bidang

Cek Kandungan Jarak Jauh dan Pentingnya Kolaborasi Ilmuwan Lintas Bidang

AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Kamis, 12 Nov 2015 17:29 WIB
Cek Kandungan Jarak Jauh dan Pentingnya Kolaborasi Ilmuwan Lintas Bidang
Foto: thinkstock
Jakarta - Sederhananya, Tele-Ultrasonografi (Tele-USG) adalah sebuah smart-USG yang terhubung dengan sistem komunikasi. Siapa sangka, teknologi untuk cek kandungan jarak jauh ini lahir dari sebuah kolaborasi para ilmuwan dari lintas bidang.

Salah seorang inventor atau penciptanya, Dr dr Budi Wiweko, SpOG(K) dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) mengungkap bahwa perangkat lunak yang dipakai dalam teknologi ini dikerjakan oleh para ilmuwan dari Fakultas Ilmu Komunikasi (Fasilkom) UI.

"Teman-teman peneliti Fasilkom mengembangkan software pendeteksi otomatis janin, FKUI memberikan spesifikasi USG dan melakukan uji coba dari puskesmas," kata dr Iko, demikian sapaan akrabnya, dalam temu media di Rumpun Ilmu Kesehatan UI, Kamis (12/11/2015).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Baca juga: USG Portabel Dipertimbangkan untuk Deteksi Kanker di Wilayah Terpencil 

Kolaborasi lintas bidang keilmuwan juga melibatkan para peneliti dari Fakultas Hukum UI. Menurut dr Iko, aspek legal atau hukum juga perlu dipersiapkan karena teknologi ini memungkinkan cek kandungan dilakukan tanpa tatap muka antara pasien dengan dokter kandungan.

Sedangkan terkait aspek pembiayaan, para peneliti dari Fakultas Ekonomi UI membuat analisis keuangan. "Aspek pembiayaan sangat penting di era JKN (Jaminan Kesehatan Masyarakat) saat ini," tambah dr Iko.

Tele-USG merupakan salah satu contoh produk inovasi yang lahir dari penelitian kolaboratif lintas bidang keilmuwan atau trans-disciplinary research collaboration. Inovasi lainnya yang lahir dari penelitian kolaboratif semacam ini adalah implan glaukoma, di mana sebuah perusahaan farmasi turut mendanainya.

Baca juga: Masih Tahap Penelitian, Ongkos Terapi Stem Cell Cukup Ganti Biaya Proses 

Berbagai terobosan dilakukan oleh para ilmuwan agar berbagai penelitian yang telah dilakukan bisa melahirkan produk yang bermanfaat bagi kemanusiaan. Kolaborasi, baik antar ilmuwan maupun dengan pihak lain termasuk pemerintah dan swasta, adalah sebagian di antaranya.

"Krisis yang kita alami ini kan sebenarnya krisis IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi). Yang lain-lain itu hanya ikutan," kata Prof I Gede Wenten, ilmuwan ITB pencipta air purifier untuk bencana asap, yang juga hadir dalam temu media tersebut.


(up/vit)

Berita Terkait