Awalnya Nyeri Punggung, Lama-lama Bisa Jadi Depresi

Awalnya Nyeri Punggung, Lama-lama Bisa Jadi Depresi

Martha Heriniazwi Dianthi - detikHealth
Selasa, 24 Nov 2015 18:52 WIB
Awalnya Nyeri Punggung, Lama-lama Bisa Jadi Depresi
Foto: thinkstock
Jakarta - Jangan remehkan nyeri punggung. Jika sudah kronis bisa menurunkan kualitas hidup dan bahkan menyebabkan depresi.

"Bisa terjadi depresi karena pasien telah capek, merasa sakit atau berpikir terus menerus tentang penyakitnya, sehingga membuat alam bawa sadar kita mengingat hal tersebut dan menyebabkan depresi," kata spesialis bedah saraf, dr Mahdian Nur Nasution, SpBS, ditemui di sela-sela acara media visit yang diadakan Klinik Nyeri dan Tulang Belakang, di Jl Warung Buncit, Jakarta, Selasa (24/11/2015).

Baca Juga: Ini yang Terjadi di Otak Saat Seseorang Stres

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika sudah depresi parah, maka pasien bisa mendapat obat antidepresan. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan penyebab nyeri punggungnya, sehingga akar masalah bisa diselesaikan.

Nyeri punggung kronis biasanya disertai dengan mati rasa, kesemutan, atau lemas pada tungkai. Selain itu bisa juga terjadi kehilangan kontrol buang air kecil atau besar, sehingga mau tidak mau harus segera mendapatkan penanganan medis.

Meski masih ada kemungkinan untuk sembuh, nyeri punggung kronik ada pula yang sulit diobati dan bertahan sampai bertahun-tahun. Bahkan setelah diterapi dengan berbagai obat dan tindakan pembedahaan, ada pula nyeri yang masih nekat datang.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Faktor-faktor Ini Juga Bisa Picu DepresiĀ 

Sakit punggung kronis merupakan keadaan yang terus berkembang. Sakit punggung menjadi kronis karena kurangnya penanganan medis dan akibat gaya hidup. Untuk mencegah sakit punggung kronis, dr Mahdian menyarankan mengubah pola hidup dan melakukan olahraga yang baik untuk punggung.

"Coba melakukan renang atau bersepeda, karena olahraga tersebut baik untuk punggung kita," saran dr Mahdian

(vit/vit)

Berita Terkait