Gejala Sakit Jantung Tak Biasa, Penglihatan Mendadak Kabur Lima Menit

Gejala Sakit Jantung Tak Biasa, Penglihatan Mendadak Kabur Lima Menit

Rahma Lillahi Sativa - detikHealth
Selasa, 01 Des 2015 11:31 WIB
Gejala Sakit Jantung Tak Biasa, Penglihatan Mendadak Kabur Lima Menit
Foto: Getty Images
Athena - Gangguan penglihatan lebih sering dikaitkan ke gangguan otak atau saraf, jarang sekali ditemukan keterkaitannya dengan kesehatan jantung. Tetapi hal ini benar-benar terjadi di Yunani.

Seorang pria yang hanya diketahui berumur 77 tahun mengaku penglihatan di mata kanannya kabur. Tapi tidak secara permanen, melainkan muncul dalam waktu lima menit saja kemudian normal lagi.

Sebelum akhirnya ke dokter, pria tersebut mengaku penglihatannya mengalami keanehan seperti itu sebanyak tiga kali, dengan durasi yang sama, yaitu lima menit. Padahal sebelumnya penglihatannya baik-baik saja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di klinik mata, penglihatan pria ini dikatakan normal-normal saja. Akan tetapi ketika pupilnya melebar, dokter menemukan ada gumpalan yang menghalangi aliran darah di salah satu cabang arteri pada retinanya.

"Tapi meskipun kecil, ini bukan sembarang gumpalan karena menunjukkan masalah kesehatan serius," kata Dr Ilias Georgalas, asisten profesor oftalmologi dari National and Kapodistrian University of Athens seperti dikutip dari Livescience, Selasa (1/12/2015).

Sebab, lanjut dokter yang menangani pria Yunani itu, mereka yang memiliki gumpalan semacam itu di tengah matanya berisiko tinggi mengalami stroke serius, bahkan fatal.

Hal ini diperkuat dengan fakta bahwa yang bersangkutan tak mempunyai riwayat penyakit mata, tetapi kadar kolesterolnya tercatat tinggi, bahkan ia sudah rutin mengonsumsi statin dalam kurun lima tahun terakhir.

Baca juga: Diabetes dan Hipertensi Bisa Sebabkan Kelainan pada Pembuluh Mata
 
Ia pun didiagnosis dengan 'amaurosis fugax', sebuah kondisi di mana seseorang kehilangan penglihatan di salah satu mata selama beberapa menit karena adanya gangguan aliran darah di arteri matanya.
 
"Gumpalannya terbentuk di arteri karotid (arteri utama yang bertugas mengirim darah ke kepala dan leher) kemudian 'jalan-jalan' melalui aliran darah dan berhenti di salah satu cabang arteri pada retina matanya. Akibatnya ia menutup aliran darah ke mata kanan, lalu mengakibatkan penglihatannya kabur, walaupun hanya sebentar," terang Georgalas.

Setelah diperiksa lebih mendalam, dokter melihat penyumbatan aliran darah pada pria ini disebabkan oleh atherosclerosis atau pengerasan arteri. Ia pun segera menjalani operasi untuk mengangkat plak tersebut, dan demi mencegah stroke. Dua belas bulan kemudian, penglihatan pria ini kembali normal dan ia tak lagi memiliki gangguan penglihatan.

Belajar dari kasus ini, Georgalas mengatakan, jangan pernah mengabaikan hilangnya penglihatan yang bersifat sementara, meskipun tidak terasa sakit sekalipun.

Keistimewaannya, hampir semua gejala gangguan vaskular yang terjadi di bagian tubuh manapun pasti bisa terlihat di pembuluh darah mata, sehingga pemeriksaan mata saja sudah cukup membantu dokter untuk menentukan risiko gangguan kardiovaskular seseorang.

Baca juga: Pesan Menkes untuk Kesehatan Mata Anak: Cukupi Gizi dan Kurangi Gadget (lll/up)

Berita Terkait