Data dari Nigeria Center for Disease Control (NCDC) mencatat sudah ada 175 kasus demam Lassa, yakni demam berdarah yang dipicu oleh infeksi virus Lassa. Angka tersebut meliputi kasus-kasus yang sudah terkonfirmasi maupun yang masih sebatas dugaan.
Sebanyak 100 orang tercatat meninggal dunia akibat wabah ini. Korban tersebar di sejumlah daerah, antara lain di Abuja, Lagos, dan 14 negara bagian lainnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Hutan Zika di Uganda, Tempat Pertama Kali Virus Zika Ditemukan
Otoritas kesehatan Nigeria mengatakan bahwa virus Lassa saat ini telah terkontrol. Namun dikhawatirkan kondisi yang sesungguhnya masih menyimpan kasus-kasus yang tidak terlaporkan.
Wabah demam berdarah Lassa baru diumumkan pada Januari 2016, beberapa bulan setelah kasus pertama muncul pada Agustus tahun sebelumnya. Tahun lalu, 12 orang dari 275 kasus terinfeksi, meninggal di Nigeria. Sedangkan pada 2012, tercatat 1723 kasus terinfeksi dengan korban tewas 112.
Secara umum di Afrika bagian barat, jumlah kasus infeksi virus Lassa tiap tahun mencapai 100.000-300.000 kasus dengan rata-rata 5.000 kematian.
Dikutip dari WHO.int, virus Lassa termasuk dalam keluarga arenavirus. Virus ini ditularkan ke manusia antara lain melalui kotoran tikus. Penularan dari orang ke orang juga bisa terjadi, khususnya di lingkungan rumah sakit dengan kontrol infeksi yang lemah.
Baca juga: Sepulang dari Liberia, Pria Ini Terjangkit Virus Langka dan Meninggal (up/up)











































