Profesor Eran Ben-Aarye dari Technion-Israel Institute of Technology mengetahuinya setelah melakukan survei perawatan kanker dari Turki sampai Tunisia. Di dalam penelitian ia juga mengambil data dari kebiasaan konsumsi herba pasien.
Dari 399 tempat layanan kesehatan diketahui ada 44 ramuan herba dan 3 suplemen non herba yang sering dikonsumsi pasien. Dari temuan tersebut 29 dari 44 ramuan dinilai oleh peneliti dinilai berisiko apabila digunakan oleh pasien berbarengan dengan kemoterapi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kunyit misalnya dapat meningkatkan efek racun dari beberapa obat kemoterapi, sementara ginkgo biloba dan daun teh hijau bisa membuat kemungkinan pendarahan semakin tinggi. Jintan hitam dan kunyit terutama mampu mengubah efektivitas kemoterapi.
Meski demikian Eran mengatakan bukan berarti seorang pasien tak boleh mengonsumsi suplemen herba sama sekali. Bila memang ingin pasien bisa mengkonsultasikannya terlebih dahulu dengan konsultan kesehatan.
"Dalam kebanyakan kasus, pasien sebetulnya mencari kombinasi antara pengobatan medis dan herba untuk mendapat hasil yang terbaik. Mereka tidak melihat herba sebagai alternatif nyata dari terapi onkologi modern," kata Eran seperti dikutip dari MedicalNewsToday pada Senin (29/2/2016).
Baca juga: Konsumsi Herba Bisa Bantu Sembuhkan Kanker? Begini Tanggapan Dokter
(fds/up)











































